Diskominfo Staper Kutai Timur Komitmen Tingkatkan Layanan Informasi Publik
Longtime.id – Pemanfaatan aplikasi umum untuk menampung berbagai aduan masyarakat, hingga kini tampak belum maksimal.
Bukan hanya dalam penggunaan aplikasi, tetapi juga pengelolaan menghadapi tantangan yang tak mudah.
Salah satu tantangan penting yaitu kurangnya komitmen dari pimpinan untuk menggunakan aplikasi SP4N-LAPOR (Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional-Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat).
Padahal, aplikasi itu telah ditetapkan sebagai aplikasi umum tahun lalu dan harus dipakai semua instansi.
Topik tersebut menjadi pembicataan utama dalam kegiatan Monitoring Evaluasi SP4N LAPOR Kutim yang digelar Diskominfo Staper Kutim di Ballroom Aston Hotel Samarinda & Convention Center, Kamis (16/5/2024).
Kegiatan dibuka langsung Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim, Rizali Hadi, mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, dan dihadiri Kepala Diskominfo Staper Kutim Ronny Bonar Hamonangan Siburian.
Juga dihadiri narasumber Analisis Pengelolaan dan Pengaduan Pusat Penerangan Sekretariat Jenderal Kemendagri RI Akrom Munandar, perwakilan Diskominfo Kaltim, Komisi Informasi (KI) Kaltim, perangkat daerah, pejabat pengelola informasi dokumentasi (PPID) perangkat daerah, camat se-Kutim, dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Seskab Kutim Rizali Hadi menegaskan pentingnya kegiatan ini. Diskominfo Staper Kutim harus menjadi ujung tombak dalam menggerakkan sekaligus mensinkronkan SP4N LAPOR yang berpedoman pada pelayanan informasi publik.
“Ini adalah arahan Bupati Kutim tentang bagaimana tugas kita adalah memberikan pelayanan berkualitas, terutama dalam jaringan internet,” tuturnya.
“Hingga kini, terutama di daerah pedalaman maupun pesisir kecamatan di Kutim, masih ada yang kesulitan mengakses internet. Oleh karena itu, Pemkab Kutim fokus membangun jaringan internet yang kuat karena sangat berpengaruh dalam memaksimalkan pengelolaan SP4N LAPOR,” tambahnya.
Ia menambahkan pelayanan informasi publik yang optimal, mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten, yang didukung oleh jaringan yang kuat, akan membangun kepercayaan publik.
“Kita harus menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran. Sebagai badan publik, kita harus memberikan pelayanan yang baik sebagai dasarnya,” tukasnya.
Tahun ini, kata dia, Pemkab Kutim melalui Diskominfo Staper Kutim tengah fokus membenahi jaringan internet.
Dirinya menyebut pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk membangun infrastruktur jaringan internet di pelosok kecamatan. Dengan luas 35.747 Km dan kontur wilayah berbukit-bukit, ini menjadi tantangan tersendiri.
Selain itu, Pemkab Kutim menegaskan pentingnya literasi digital sebagai kebutuhan dalam melengkapi sarana komunikasi untuk SP4N LAPOR, serta meningkatkan kualitas SDM agar kita setara dengan daerah lain.
Dia pun berharap kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi untuk menjalankan SP4N LAPOR lebih maksimal. “Para PPID harus menyerap ilmu dari narasumber yang dihadirkan oleh Diskominfo Staper Kutim.”
Sementara, Ronny Bonar Hamonangan Siburian menegaskan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah menyebarluaskan informasi publik dalam penyampaian aspirasi melalui SP4N LAPOR yang terintegrasi.
Sistem aspirasi online ini mengolah informasi publik yang terintegrasi secara nasional melalui website SP4N LAPOR berbasis teknologi yang dapat berinteraksi dengan perangkat daerah lain.
“Di era digital ini, masyarakat menjadi lebih kritis dan peduli terhadap jalannya pembangunan,” terangnya.
Ia juga mengajak PPID dari seluruh perangkat desa, kecamatan hingga kabupaten untuk menjadi garda terdepan dalam pelayanan informasi.
Sehingga hasilnya, hak masyarakat untuk mengetahui dan mengakses informasi publik dapat terpenuhi. Hal ini akan memicu pembangunan yang partisipatif dan kolaboratif sebagai bagian dari implementasi rencana aksi SP4N LAPOR.
Ronny berharap 150 peserta yang hadir dapat memperoleh ilmu dan wawasan luas tentang SP4N LAPOR. (ADV)