ADVERTORIALBERITAKUTAI TIMUR

Kutim Jadi Tuan Rumah Sertifikasi Pramuwisata Se-Kaltim, 50 Peserta Siap Uji Kompetensi  

Longtime.id – Bidang pariwisata di Kalimantan Timur tengah berfokus pada pengembangan tenaga sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan ahli dalam bidang memandu wisata, yang sering dikenal sebagai pramuwisata atau guide. Dengan rencana menjadi ibu kota negara baru, Kaltim melihat pentingnya memiliki SDM berkualitas di sektor ini.  

Sebagai langkah awal dalam upaya tersebut, sebuah kegiatan pelatihan dan sertifikasi pramuwisata tingkat madya diselenggarakan di Pelangi Room Hotel Royal Victoria mulai Minggu hingga Kamis. Kutai Timur dipilih sebagai tuan rumah untuk acara ini, yang diadakan dalam kerjasama antara Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Pusat, DPD HPI Kaltim, dan DPRD Kaltim.  

Sebanyak 50 peserta terpilih dari berbagai daerah akan menjalani pelatihan untuk mendapatkan lisensi sertifikasi tingkat madya dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Peserta yang terpilih berasal dari anggota DPC HPI Samarinda, Kubar, Mahulu, Berau, DPD HPI Kaltim, serta beberapa pemandu wisata aktif dan juga dari tuan rumah acara, Kutim.  

Dalam pembukaan acara, Anggota Komisi I DPRD Kaltim yang juga Dewan Pembina DPD HPI Kaltim, Agus Aras, menyampaikan komitmennya dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kaltim.  

“Tentu saja, peran serta DPRD adalah mendukung anggaran di sektor pariwisata dan membangun komitmen sinergis dalam pengembangan SDM di sektor pariwisata, khususnya dalam menghasilkan pramuwisata bersertifikasi,” ujarnya.  

Kadispar Kaltim, Ahmad Herwansyah, menegaskan bahwa kegiatan ini sangat relevan mengingat Kaltim akan menjadi ibu kota negara baru.  

“IKN di Kaltim akan mempengaruhi sektor perjalanan dan akomodasi. Ini akan berdampak pada kebutuhan tenaga pramuwisata yang tergabung dalam HPI. Target kita adalah memiliki 500 pramuwisata atau guide yang bersertifikasi dalam dua tahun. Oleh karena itu, kami mengadakan kegiatan ini, karena hingga saat ini, jumlah pramuwisata yang bersertifikasi belum mencapai angka yang diharapkan,” ungkapnya.  

Kegiatan ini juga penting mengingat banyak klien dan organisasi meminta pramuwisata yang sudah memiliki sertifikasi. Dengan adanya IKN, keberadaan pegawai di Kementerian yang banyak bergerak keluar wilayah akan semakin meningkat. Oleh karena itu, kebutuhan akan pramuwisata profesional dan bersertifikasi semakin meningkat.  

Kegiatan ini mencakup berbagai materi, termasuk teknik memimpin perjalanan, interpretasi di objek wisata, pertolongan pertama pada kecelakaan, pengamanan wisatawan, dan praktikum pemanduan wisata. Keseluruhan upaya ini diharapkan dapat mendukung pembangunan SDM yang berkualitas untuk menghadapi masa depan pariwisata Kaltim yang semakin menjanjikan. (Red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button