ADVERTORIALBERITAKUTAI TIMUR

Diikuti 75 Pelaku Ekraf, Dispar Kutim Gelar Pelatihan Pengembangan SDM

Longtime.id – Sebanyak 75 pelaku Ekraf mengikuti pelatihan pengembangan SDM Ekraf 2023 yang dilaksanakan Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Timur (Kutim).

Kegiatan yang digelar selama tiga itu (23 – 25 Juni 2023) berlangsung di Pelangi Room, Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara, Kutim. Kepala Dispar Kutim diwakili Kabid Ekraf Ahmad Rifanie membuka pelatihan tersebut.

75 peserta yang ikut merupakan perwakilan dari masing-masing 17 sub sektor Ekraf yang berasal dari wilayah Kutim, seperti arsitektur, musik, seni rupa, desain produk, kuliner, fotografi dan masih banyak lagi.

Kabid pengembangan Ekraf Akhmad Rifanie mengungkpakan, Pemkab Kutim dengan gencar meningkatkan SDM di berbagai bidang. Salah satu pelopor dari Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkab Kutim yaitu Dispar Kutim yang menggagas program peningkatan 17 sub sektor Ekraf lewat pemberian keterampilan melalui Pelatihan Pengembangan SDM Ekraf 2023.

Kata dia, meski Ekraf sendiri merupakan hal yang baru di Dinas Pariwisata, namun untuk di Kutim dirinya menyebut Ekraf bukanlah hal baru lagi.

“Ekraf itu sudah lama di Kutim sendiri, contohnya fotografi, sudah banyak komunitas fotografi di Kutim, di film juga sudah banyak dari mereka yang karyanya sudah diikutkan lomba sampai di tingkat nasional. Jadi, jauh sebelum ada program pengembangan Ekraf sendiri, mereka-mereka ini sudah jauh lebih dulu terjun di dunia Ekraf ini dan masih banyak lagi contoh lainnya,” ungkap Rifanie kepada media, Jumat (23/06/2023).

Lebih jauh dirinya mengatakan, sebenarnya untuk potensi Ekraf di Kutim sendiri itu sangat tinggi. Namun karena minimnya evaluasi lebih dalam sehingga belum diketahui sampai sejauh mana potensi Ekraf yang ada di Kutim. Kendati demikian, dirinya menambahkan dari 17 sub sektor yang ada, setidaknya ada 6 sub sektor yang sudah menjadi andalan dari Kutim.

“Pada saat Rapat Koordinasi (Rakor) se Kaltim, yaitu Rakor pariwisata di bidang Ekraf untuk Kutim itu ada 6 yang menjadi kekuatan kita. Nah, dari 6 ini meliputi fesyen, kuliner, musik, kriya, fotografi dan film,” katanya.

Disamping keenam sub sektor ini, tentu saja juga tidak mengabaikan sisa sub sektor lainnya. Sama halnya dengan dinamika kehidupan, naik turunnya perkembangan dari sub sektor lain pasti akan dipantau.

“Untuk sementara disepakati bersama 6 sub sektor tersebut merupakan yang saat ini dimiliki oleh Kutim. Sub sektor lainnya lambat laun pasti akan ikut berkembang juga, tidak terpaut hanya 6 ini saja,” urainya.

Terakhir, tak lupa Rifanie mengimbau peserta  agar dengan seksama menyerap ilmu yang diberikan oleh para narasumber. Kata dia, ilmu-ilmu yang diberikan ini nantinya tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi kelak juga bisa diimplementasikan di masyarakat. Ia juga berharap, setelah mengikuti pelatihan ini peserta bisa mengaplikasikan ilmunya di kehidupan mereka sehari-hari, terutama di dunia kerja.

“Ujung-ujungnya juga nanti ada nilai tambah disitu, contohnya seperti fotografi. Karena sudah dibekali dengan ilmu yang memadai, jadi jasil jepretan mereka ini memiliki nilai jual dengan harga yang lumayan dan mungkin juga bisa diikutkan lomba-lomba yang jika berhasil juara bisa mengharumkan nama Kutim. Ini merupakan bagian dari harapan kita, jadi bisa mengangkat nama Kutim dari segi Ekonomi kreatifnya,” tutup Rifanie. (Red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button