Berkat CSR PKT, Pemilik Makrifah Herbal Diganjar Penghargaan hingga Tunaikan Ibadah Umrah
Asma, pemilik Makrifah Herbal di Kelurahan Loktuan. (Dok. Longtime.id)
Corporate Social Responsibility Pupuk Kaltim menyasar semua lini. Makrifah Herbal yang menjadi binaan mampu memberdayakan masyarakat untuk menunjang kebutuhan perekonomian.
MUH. ARSYAD MUSTAR, Bontang
PAGAR sebuah rumah di RT 11 Kelurahan Loktuan perlahan terbuka. Seraya sosok perempuan muncul di baliknya. Rapih mengenakan baju kaos lengan panjang. Didukung indahnya hijab warna hijau bertudung di kepalanya. Ia adalah Asma, pemilik Makrifah Herbal binaan Pupuk Kaltim.
Ramah senyumnya menyambut kedatangan delapan jurnalis. Asma yang sibuk menjadi pahlawan tanpa jasa di sebuah sekolah dasar dan ibu rumah tangga, juga mengurus Makrifah Herbal tak enggan bertutur. Semua ia sampaikan satu demi satu. Terutama manfaat dan tujuan Makrifah Herbal yang didirikan sejak awal tahun 2016 silam.
Perlahan Asma menuntun para jurnalis mengunjungi lokasi tanaman yang berjarak selemparan batu dari rumahnya. Sudah tak diragukan lagi kebolehannya dalam menyampaikan perjalanan Makrifah Herbal hingga kini. Usahanya itu tidak hanya menjadi pusat tanaman obat-obatan, namun perlu mengetahui berbagai hal tentang cara merawat tanaman yang baik dan benar.
Realisasi salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Pupuk Kaltim ini bukanlah hal baru untuk menunjang kebutuhan masyarakat. Manfaat dan kegunaan Makrifah Herbal khususnya, begitu dirasakan warga. Tak hanya kebutuhan obat-obatan, namun juga merasakan keperluan tanaman yang sehat.
Kilas balik cerita Asma dalam membangun Makrifah Herbal. Jatuh dan bangkit lagi sudah biasa dirinya alami. Untung rugi menurutnya urusan nanti. Yang penting usaha yang ingin dikembangkan tetap berjalan. Namun siapa sangka bisa dilirik Pupuk Kaltim yang merupakan produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara.
“Pada akhir 2016 Pupuk Kaltim datang untuk menginisiasi pembinaan. Awal 2017 barulah resmi jadi binaan dan kami menandatangani kesepahaman. Sembilan bulan berjalan, Makrifah Herbal sudah mampu memproduksi minyak gosok,” ujar perempuan satu anak itu, Rabu (29/06).
Tak ujuk-ujuk Makrifah Herbal menjadi binaan Pupuk Kaltim. Asma sendiri bingung hingga usahanya itu dilirik perusahaan besar di Kota Taman. Perempuan berdarah Sulawesi Selatan ini hanya memiliki hobi menanam bunga sejak 2013, bahkan tak terlintas di benak menjadi binaan Pupuk Kaltim.
Awal menjadi binaan, Makrifah Herbal mendapat bantuan dari CSR Pupuk Kaltim berupa bibit tanaman dan green house tepat di samping rumahnya. Fasilitas ini dimanfaatkan Asma dan suaminya, Paku Alam, untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dan terkenal dalam hingga luar negeri.
“Saya dibantu suami. Tidak ada pengalaman yang menonjol, dan memang memiliki kemampuan mengelola Makrifah Herbal karena belajar sendiri dari nenek moyang. Tapi setelah dibina Pupuk Kaltim, selalu didukung seperti pengembangan produk. Bahkan 2018 lalu anggota Makrifah Herban dan Enggang Herbal dibawa ke Bogor untuk mengikuti pelatihan dan sebagainya,” tuturnya.
Asma juga telah mengikuti berbagai uji kompetensi. Di antaranya uji kompotensi massage di Puspita Marta, uji kompotensi kue kering, uji kompotensi meramu herbal level lV SKKNI di Depok, dan uji kompetensi metodologi level III SKKNI BNSP.
Produksi Makrifah Herbal di awal berjalannya hanya memproduksi resep keluarga. Seiring berlalunya waktu, Asma dan suaminya bahkan mampu menambah anggota hingga 26 orang, tak lain warga sekitar. Seperti pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), Pokja 1-4, dan ketua RT setempat.
“Alhamdulillah, binaan Pupuk Kaltim ini sangat bermanfaat dan berdampak pada masyarakat. Makrifah Herbal juga sudah memiliki beberapa lini usaha, seperti Cathering, edukasi anak sekolah, SPA, dan kafe. Ini semua berkat bantuan CSR PKT dan kerja keras kami dalam mengembangkan usaha,” jelas perempuan ramah senyum itu.
Sesekali Asma mengingat kembali awal mula berdirinya Makrifah Herbal. Nama itu berasal dari bahasa Arab yang artinya Arafah. Meski namanya cukup sederhana, namun membuat dirinya dan suaminya mampu menunaikan ibadah umrah berkat hasil usahanya itu. Meski begitu, Asma tak cepat merasa puas diri. Ia selalu berusaha keras agar Makrifah Herbal bisa terus eksis dan terkenal.
Keuntungan yang diperoleh Makrifah Herbal tidak hanya berdampak besar kepada Asma dan suaminya. Ia juga menyejahterakan anggota yang bekerja di sana. Memberikan gaji dengan menyesuaikan pendapatan dan kerja anggota tersebut. Sebab, tanpa kolaborasi mereka Makrifah Herbal belum tentu dikenal di 32 kota yang ada di Indonesia.
“Beruntung banget ada binaan Pupuk Kaltim, karena tiga tahun berjalan usaha ini suami saya juga sudah pensiun di salah satu perusahaan, jadi sangat membantu. Terpenting juga selalu bersyukur apa yang ada saat ini. Berkat kerja keras bersama anggota, promosi sudah dilakukan di 32 kota di Indonesia,” bebernya.
Setidaknya kini tanaman yang dimiliki Makrifah Herbal kurang lebih 200 jenis. Salah satunya nanas kencang untuk mengatasi luka. Meski Asma tidak ingin menyebut secara gamblang rahasia membuat minyak gosok, namun semua tanaman yang dimilikinya bermanfaat berbagai macam penyakit.
Di balik kesuksesannya, Makrifah Herbal telah mendapat sertifikasi resmi dari BPOM. Adapula penghargaan dari Dinas Kesehatan Bontang sebagai masyarakat peduli kesehatan, lomba pemanfaatan toga, pekarangan, dan PHBS. Tak hanya itu, bahkan sudah menerima penghargaan dari Kemeterian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mewakili Kalimantan Timur.
“Mendapat sertifikasi BBPOM 2019 lalu juga tak semudah yang dibayangkan. Beberapa kali mengalami kegagalan hingga akhirnya menerima sertifikasi itu secara resmi,” sebutnya.
Keberhasilan sempat dirasakan Asma kala pandemi. Walau virus corona menyerang berbagai penjuru, baginya tidak terlalu berpengaruh pada omset Makrifah Herbal. Bahkan tahun 2021 lalu mampu meraih keuntungan hingga ratusan juta. “Yang order kebanyakan dari Sulawesi dan Fak-Fak di Papua,” kata perempuan kelahiran 1973 itu.
Kini Makrifah Herbal telah memiliki dua lokasi penanaman tanaman. Lokasi kedua yang berada di depan rumahnya merupakan lahan yang dibeli menggunakan uang hasil penjualan produk, namun untuk bangunannya sendiri merupakan bantuan dari Pupuk Kaltim. Dengan seluruh fasilitas yang ada, Asma berterima kasih kepada PKT dan berharap ke depannya usaha Makrifat Herbal terus berjalan dengan baik. Terpenting bermanfaat bagi banyak masyarakat.
“Untuk produk kami, selain ada minyak gosok yang bermanfaat berbagai macam penyakit atau khasiatnya banyak, minyak kemiri juga ada produk haircare. Semua produk kami tersedia di Central UMKM Bontang dan di toko Makrifah Herbal,” imbuhnya.
Apresiasi Pemkot Bontang
CSR Pupuk Kaltim tak dipungkiri mampu menyasar semua lini. Tak terkecuali bantuan untuk pembangunan Kota Bontang. Tidak hanya menyasar sektor-sektor tertentu akan tetapi memberi dampak besar yang kian dirasakan masyarakat.
Wakil Wali Kota Bontang Najirah menyebut bantuan Pupuk Kaltim tak bisa diragukan lagi. Menurutnya, sumbangsih perusahaan industri itu cukup maksimal diberikan untuk Kota Taman. “Bantuan Pupuk Kaltim kita bisa lihat, sebagai contoh pembangunan yang ada di wilayah pesisir Malahing. Tentu sangat diapresiasi,” sebutnya. (Adv/Mam)