Longtime.id – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, mendorong pemerintah daerah agar serius mengimplementasikan kurikulum edukasi seks sejak dini di sekolah. Ia menyebut pendidikan seks bukan lagi hal tabu, melainkan kebutuhan mendesak untuk melindungi anak dari kekerasan seksual.
“Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi dini terkait kekerasan seksual anak. Ini bukan lagi hal yang tabu, tetapi keharusan,” jelasnya.
Edukasi ini, lanjutnya, harus dimulai dari tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA/SMK dengan sinergi antara pemerintah kabupaten/kota dan provinsi. “Anak-anak harus punya pemahaman tentang relasi yang sehat dan cara melindungi diri,” ujarnya.
Menurutnya, edukasi seks harus dimulai sejak jenjang pendidikan dasar (SD) hingga tingkat menengah atas (SMA/SMK). Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mewujudkan program ini secara menyeluruh.
“Untuk tingkat pendidikan SD, SMP, dan PAUD adalah tanggung jawab kabupaten/kota, sedangkan SMA/SMK di bawah naungan provinsi. Sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sangat penting,” ucapnya.
Politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan bahwa kurikulum edukasi seks tidak hanya mengajarkan tentang anatomi tubuh, tetapi juga penting untuk menanamkan pemahaman tentang relasi yang sehat serta langkah-langkah proteksi diri dari tindak kekerasan.
“Kita berharap dengan pembelajaran ini anak anak bisa memiliki kesiapan mental untuk menghadapi situasi yang rentan dan berbahaya,” tandasnya. (Adv/Sb/Mam/DPRDKaltim)
