Longtime.id – Masalah pendidikan di kepulauan sekitar Bontang kembali mencuat setelah laporan mengenai sejumlah anak yang putus sekolah akibat faktor ekonomi. Menanggapi isu ini, Anggota DPRD Bontang Heri Keswanto mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk segera mencari solusi.
Heri mengusulkan agar Pemkot menyediakan transportasi khusus, seperti bus sekolah, untuk siswa yang tinggal di pulau-pulau seperti Selangan, Tihi-Tihi, Melahing, dan Gusung.
“Ini adalah tanggung jawab pemkot. Jangan hanya memikirkan fasilitas transportasi laut, darat juga perlu di fikirkan. Jika mereka hanya diberikan bantuan kapal, lalu bagaimana mereka menuju ke sekolah,” tegasnya saat dikonfirmasi, Selasa (01/10/2024).
Menurut Heri, alasan keterlambatan penanganan masalah ini karena regulasi wilayah laut tidaklah tepat.
“Pemerintah bisa mengupayakan ini melalui APBD Provinsi. Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan Pemkot untuk menyelesaikan keluhan masyarakat pesisir ini, karena ini sifatnya urgen,” ujarnya.
Heri juga menyoroti pentingnya perhatian khusus terhadap pendidikan di kawasan pesisir untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Faktor ekonomi selalu jadi alasan. Banyak orang tua yang mengeluhkan biaya transportasi. Saya sering menerima keluhan ini,” kata Heri.
Dalam konteks ini, ia menekankan bahwa dengan APBD yang cukup besar, permasalahan pendidikan dan transportasi seharusnya dapat segera teratasi.
“Pemerintah seharusnya mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik dengan anggaran yang ada. Ini adalah tanggung jawab moral kita untuk memastikan anak-anak di wilayah pesisir mendapatkan pendidikan yang layak,” tambahnya.
Sementara itu, banyak warga berharap agar pemerintah segera merespons isu ini dengan tindakan nyata. Dengan semakin banyaknya anak-anak yang terancam putus sekolah, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Peningkatan akses pendidikan di kawasan kepulauan akan menjadi langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (Adv/DPRD Bontang)
