ADVERTORIALBERITABONTANG

Heri Soroti Sinkronisasi Data Stunting Bontang dan Pemahaman Polio di Masyarakat

Longtime.id – Dalam rapat lintas sektor bidang kesehatan yang digelar di ruang rapat Kantor Camat Bontang Selatan, Selasa, (01/10/2024) anggota DPRD Kota Bontang, Heri Keswanto, menyoroti pentingnya sinkronisasi data antara Dinas Kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan klinik swasta terkait angka stunting yang masih tinggi di daerah bontang.

Heri mengungkapkan keprihatinannya terhadap data stunting yang belum terintegrasi dengan baik. “Jangan hanya klinik swasta yang dipantau, tetapi juga puskesmas harus memastikan data yang ada sudah sinkron. Tumpang tindih data dapat mengakibatkan kesalahan dalam penanganan,”katanya saat di Konfirmasi, Selasa, (01/10/2024), malam.

Pernyataan Heri ini didasari oleh pengalamannya sendiri ketika anaknya didiagnosis stunting di puskesmas, namun hasil pemeriksaan di rumah sakit swasta menunjukkan hal yang berbeda.

“Pengalaman saya ini menimbulkan pertanyaan bagi saya tentang keakuratan data. Jangan sampai angka stunting yang kecil dianggap besar, yang bisa memicu penanganan berlebihan,” tegasnya.

Heri menekankan bahwa sinkronisasi data yang tepat sangat penting untuk memastikan intervensi yang sesuai bagi anak-anak yang membutuhkan.

Rapat tersebut juga membahas tantangan dalam penyuluhan kepada masyarakat terkait imunisasi polio. Heri mencatat bahwa masih banyak orang tua yang enggan membawa anak-anak mereka ke posyandu untuk mendapatkan vaksinasi.

“Dari diskusi saat rapat tadi pihak puskesmas menyampaikan bahwa pemahaman masyarakat tentang polio masih kurang, dan mereka banyak yang takut datang ke posyandu,” ujarnya.

Menanggapi itu, Legislator Gerindra ini pun mengusulkan agar sosialisasi tidak hanya dilakukan melalui seminar yang dihadiri oleh segelintir orang.

“Pihak kesehatan perlu melakukan diskusi langsung atau door-to-door untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Selama ini sosialisasi hanya dilakukan saat ada kasus, bukan secara proaktif,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa pemahaman yang baik harus diberikan kepada para kader kesehatan sebelum melakukan sosialisasi agar mereka dapat menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat.

“Kader juga harus di beri pemahaman sebelum turun ke lapangan, agar saat diskusi yang lebih mendalam dan pendekatan langsung, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya vaksinasi dan menjaga kesehatan anak-anak mereka,” Timpalnya.

Heri berharap dengan berlangsungnya rapat ini menandai langkah awal untuk memperbaiki koordinasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting di Bontang.

“Melalui kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan penanganan masalah kesehatan di Bontang dapat lebih efektif dan berkelanjutan,” tutupnya. (Adv/DPRD Bontang)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
@media print { .stream-item-above-post } }