BERITAADVERTORIALSAMARINDA

Komisi II DPRD Samarinda Dorong Optimalisasi Anggaran dan Kenaikan PAD 2025

Longtime.id – Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Iswandi, menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rencana kegiatan mitra kerja untuk tahun anggaran 2025.

Hal tersebut disampaikan saat diwawancarai di kantor DPRD Kota Samarinda.

“Saat ini kita sudah memasuki triwulan pertama tahun 2025. Alasan kami memanggil beberapa mitra kerja adalah untuk meminta Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) 2025,” ujar Iswandi.

Menurutnya, pemanggilan tersebut bertujuan memastikan adanya kesinambungan program antara tahun 2024 dan 2025.

“Kami akan melihat apakah kegiatan yang akan dilakukan di 2025 ini nyambung dari 2024, atau justru ada program yang berdasarkan evaluasi 2024 seharusnya tidak dilanjutkan lagi,” jelasnya.

Iswandi menegaskan bahwa DPRD memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi penggunaan anggaran pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.

“Ini tugas kita untuk mengawasi, apalagi yang menggunakan dana-dana pemerintah, dana-dana yang bisa dialokasikan untuk rakyat agar lebih produktif lagi,” tegasnya.

Untuk memastikan hal tersebut, Komisi II selalu menuntut laporan keuangan dan pertanggungjawaban berbasis data yang jelas.

“Kita harus punya dasar yang baik. Makanya saya perlu laporan keuangan, laporan kinerja, pertanggungjawaban. Harus ada datanya, tidak bisa asal bicara,” tambah Iswandi.

Terkait target Pendapatan Asli Daerah (PAD), Iswandi menegaskan bahwa pihaknya optimistis bisa mendorong peningkatan pendapatan tersebut.

“Kita berharap PAD pasti harus naik karena potensinya sangat besar. Kalau sekarang kita sudah di 800 ratusan miliar, harus naik ke 1 triliun,” ujarnya.

Iswandi juga mengungkapkan bahwa Kota Samarinda memiliki banyak potensi yang belum tergarap optimal.

“Kalau kita bicara soal PAD, banyak potensi yang bisa digali. Misalnya sektor pariwisata yang berpeluang besar meningkatkan pendapatan daerah,” katanya.

Namun, ia menyayangkan anggaran yang masih minim untuk sektor tersebut.

“Seperti kemarin saat kita bahas pariwisata, banyak PAD bisa didapatkan dari sektor ini. Tapi kalau hanya diberi anggaran 4 miliar, bagaimana bisa maksimal? Itu salah satu temuan kita,” pungkasnya.(ADV/DPRDSAMARINDA/GB/MAM)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
@media print { .stream-item-above-post } }