Disdikbud Bontang Pantau Proyek Rumah Adat Kutai, Siap Diresmikan untuk Erau Pelas Benua
Longtime.id — Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono, meninjau langsung progres pembangunan Rumah Adat Kutai di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, pada Kamis (14/11/2024). Dalam kunjungannya, Bambang melaporkan bahwa proyek ini sudah mencapai 90 persen dan tengah memasuki tahap finishing.
“Hampir rampung, progres pembangunan sudah mencapai 90 persen. Kami rencanakan peresmian rumah adat ini sekaligus untuk perayaan Erau Pelas Benua,” ujarnya saat dihubungi media, Kamis (14/11/2024).
Upaya Pelestarian Budaya Kutai
Bambang menegaskan bahwa pembangunan rumah adat ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam melestarikan budaya Kutai yang kental di Kota Bontang. Setiap tahun, Kota Bontang rutin menggelar kegiatan Erau Pelas Benua, dan kehadiran Rumah Adat Kutai akan menambah kekayaan budaya serta menjadi ikon baru yang memperkuat pelaksanaan perayaan tersebut.
“Dengan adanya rumah adat ini, kami berharap dapat meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya lokal, serta menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih dalam budaya Kutai,” tambahnya.
Proyek Bernilai Rp 19 Miliar
Pembangunan replika Rumah Adat Kutai ini didanai sepenuhnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bontang, dengan total anggaran mencapai Rp 19 miliar. Pendanaan dilakukan dalam dua tahap, dimulai pada tahun 2023 dan dilanjutkan pada tahun 2024. Proyek ini telah dimulai sejak 3 Juni 2024 dan diharapkan selesai pada 19 Desember 2024.
Meski demikian, Bambang menyatakan optimisme bahwa proyek dapat selesai lebih awal, bahkan sebelum jadwal pelaksanaan Erau Pelas Benua pada 2 hingga 8 Desember 2024. Hal ini memberikan peluang untuk memanfaatkan bangunan sebagai bagian dari perayaan budaya tahunan.
“Kami berusaha memastikan agar pembangunan selesai lebih cepat, sehingga dapat digunakan untuk mendukung acara Erau tahun ini,” katanya dengan penuh keyakinan.
Ornamen Budaya Khas Kutai Menghiasi Rumah Adat
Saat melakukan peninjauan, Bambang mengungkapkan bahwa desain Rumah Adat Kutai menampilkan ornamen khas budaya Kutai yang mencerminkan kepercayaan masyarakat setempat. Beberapa patung yang menghiasi bangunan, seperti patung naga, lembuswana, dan kuntul perak, memberikan simbolisme penting dalam kebudayaan Kutai.
“Ornamen seperti naga dan lembuswana menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi Kutai. Kami ingin memastikan setiap detail bangunan ini memperkuat elemen adat dan memberikan pengalaman budaya yang autentik bagi pengunjung,” jelas Bambang.
Meningkatkan Daya Tarik Wisata dan Edukasi
Bambang berharap, keberadaan Rumah Adat Kutai dapat menjadi pusat budaya dan edukasi, serta menarik minat wisatawan baik dari lokal maupun mancanegara. Rumah adat ini nantinya akan digunakan sebagai lokasi kegiatan budaya dan pendidikan, terutama untuk pelajar yang ingin mempelajari sejarah dan adat istiadat Kutai.
“Ini bukan hanya sekadar replika, tetapi juga simbol pelestarian budaya. Kami harap rumah adat ini dapat menjadi kebanggaan masyarakat Bontang dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujar Bambang mengakhiri kunjungannya.
Dengan progres pembangunan yang hampir selesai, masyarakat Kota Bontang kini menanti peresmian Rumah Adat Kutai yang akan menjadi tambahan destinasi budaya serta bagian penting dari perayaan Erau Pelas Benua tahun ini. (Adv/Disdikbud Bontang)