Dewan Dorong Debat Kandidat Wali Kota Bontang Bebas dari Afiliaksi Politik
Longtime.id — Anggota DPRD Bontang, Winardi, menegaskan bahwa debat kandidat calon wali kota dan wakil wali kota harus menjadi sarana yang efektif bagi warga untuk mengevaluasi kapasitas dan visi para calon. Dia mengingatkan KPU Bontang untuk merancang format debat yang menarik dan memastikan bahwa panelis serta moderator tidak memiliki afiliasi dengan paslon tertentu.
Winardi mengatakan, debat dengan format yang tepat dan menarik bakal memudahkan warga dalam mengikuti proses debat kelak. Seperti diketahui, debat kandidat umumnya ditayangkan secara langsung, baik melalui televisi nasional atau televisi lokal yang bekerja sama dengan KPU Bontang. Sehingga warga bisa menyaksikan debat, paparan program, visi-misi, dan bagaimana seluruh paslon menjawab pertanyaan, baik yang diajukan kompetitor maupun pertanyaan dari panelis yang ditunjuk KPU.
“Kalau bisa formatnya yang menarik, jadi warga juga antusias menyaksikan debat itu,” kata Winardi kepada Kaltim Today, Senin (7/10/2024) pagi.
Politikus PDI-Perjuangan ini juga menekankan, pihak-pihak yang terlibat dalam debat mestinya independen dan memikili integritas. Idealnya, panelis merupakan pihak-pihak yang memiliki rekam jejak jelas, dan merupakan ahli atau professional di bidangnya. Sebagai catatan bahwa pemilihan panelis umumnya disesuaikan dengan tema atau isu debat.
Pemilihan panelis dan moderator debat yang tidak terafiliasi dengan paslon tertentu penting untuk menjaga marwah debat, kata Winardi. Jangan sampai ada kecurigaan, misalnya materi atau pertanyaan debat dibongkar. Dia mengingatkan, beberapa tahun lalu salah seorang moderator debat Pilkada Bontang belakangan diganti KPU usai gelombang protes dari tim paslon dan sejumlah warga karena dinilai terafiliasi dengan partai pendukung salah satu paslon kala itu.
“Kebetulan, kan, saya masuk dalam tim yang waktu itu protes. Kami lihat moderatornya terafiliasi parpol pendukung salah satu paslon. Harapannya, ini tidak terulang dalam Pilkada tahun ini,” bebernya.
Moderator dan panelis seharusnya bisa mengeksplorasi seluruh gagasan terbaik dari para kandidat. Dengan demikian, ajang debat calon wali kota dan wakil wali kota menjadi kontestasi gagasan yang meningkatkan kualitas demokrasi, katanya.
“Debat kandidat ini kan penting bagi publik untuk melihat bagaimana gagasan, rekam jejak, dan tawaran program paslon. Hal-hal seperti ini penting diketahui oleh publik,” tandasnya. (Adv/DPRD Bontang)