Amir Tosina Pertanyakan Klaim Pemkot Soal Penanganan Banjir Capai 70 Persen
Longtime.id – Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, mempertanyakan klaim Pemerintah Kota Bontang yang menyebut penanganan banjir di kota itu sudah mencapai 70 persen.
Menurutnya, masalah banjir masih menghantui masyarakat, terutama ketika hujan turun atau terjadi air pasang.
“Permasalahan banjir ini belum berkurang. Banjir masih menjadi momok bagi masyarakat, khususnya di RT 44, Kelurahan Gunung Elai, yang kerap terendam saat hujan,” ujar Amir.
Amir menyoroti bahwa banjir di RT 44 lebih disebabkan oleh masalah drainase yang kurang optimal daripada sekadar air laut pasang. Ia mendesak Pemkot Bontang untuk lebih proaktif dalam memeriksa dan meningkatkan kinerja sistem drainase, terutama di area yang kerap dilanda banjir.
“Pemkot perlu rutin melakukan pengecekan drainase saat hujan turun, karena kenyataannya banjir tetap terjadi meski tanpa peningkatan air laut,” tambahnya.
Amir juga mempertanyakan klaim Pemkot yang menyebutkan penanganan banjir sudah mencapai 60-70 persen, dengan menyatakan bahwa dari penilaiannya, penanganan banjir paling tinggi baru mencapai 50 persen.
Ia juga meminta agar pembangunan folder penampung air segera direalisasikan dan tidak hanya sebatas wacana.
“Saya sebagai anggota DPRD sangat kecewa dengan hal ini. Jika memang ada kepentingan untuk menyelesaikan masalah banjir, pembebasan lahan harus segera dilakukan,” tegasnya.
Selain banjir, Amir turut menyoroti lambatnya pemerintah dalam menangani masalah air baku, yang hingga kini belum direalisasikan. Ia menilai bahwa kajian kebutuhan lahan yang memakan waktu hingga lima tahun menunjukkan perlambatan dalam mengatasi permasalahan yang mendesak.
“Bagaimana bisa kajian kebutuhan lahan memakan waktu hingga 5 tahun? Ini sangat lambat. Kami berharap Pemkot dapat bertindak lebih cepat dalam menanggulangi masalah banjir dan memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutupnya.(*)
