Tekan Angka Stunting, DP3AKB Bontang Komitmen Gencarkan Sosialisasi Pola Asuh yang Baik
Longtime.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menjadi salah satu agen yang berperan dalam penangan kasus stunting di Bontang. Kepala DP3AKB Kota Bontang, Eddy Forestwanto mengatakan, angka stunting perlahan mengalami penurunan hingga 18 persen.
Per 5 Juli 2024 jumlah kunjungan balita ke posyandu sebanyak 6.459, dari sasaran total balita berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) 11.435 atau sudah sebanyak 58.48 persen balita.
Eddy menjelaskan bahwa dengan peran orang tua dalam pengasuhan sangat penting, apalagi para orang tua yang berhasil memberikan pemenuhan gizi terbaik dan memperhatikan lingkungan. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan terus melibatkan mereka.
“Kami membuat sosialisasi terkait pentingnya parenting yang baik, karena kami punya target yang harus dicapai, sehingga pelibatan ini sangat penting,” terangnya saat ditemui, Kamis (25/7/24).
Apalagi Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik menginginkan angka stunting di Kaltim terus menurun. Ia melihat berdasarkan data hasil SKI 2023, Kaltim menunjukkan penurunan angka prevalensi stunting sebanyak 1 persen. Pada tahun 2022, Kaltim berada di angka 23,9 persen. Sedangkan di tahun 2023, Kaltim menurun hingga 22,9 persen.
“Pelan-pelan kami usahakan turun, dan saya minta kepada kepala daerah kabupaten kota untuk serius menangani persoalan stunting, karena berhubungan dengan keluarga berkualitas,” kata Akmal kala itu.
Ia tekankan kepada setiap kepala daerah untuk memasok data yang nyata dan optimal, agar kebijakan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat tepat sasaran.