Longtime.id – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) semakin serius dalam upaya mengurangi risiko bencana. Hal ini dibuktikan dengan dibentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kutim pada Rabu (4/7/2024). Acara yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah, TNI, Polri, hingga organisasi masyarakat.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Poniso Suryo Renggono yang mewakili Bupati Kutim dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang mengintai Kutim. “Kutim memiliki kerentanan terhadap berbagai bencana seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan. Dengan adanya FPRB, kita berharap dapat lebih siap dalam menghadapi segala kemungkinan,” ujar Poniso.
Berdasarkan kajian risiko bencana, setidaknya ada 11 potensi bahaya yang mengancam Kutim. Mulai dari banjir, cuaca ekstrem, hingga tsunami. Oleh karena itu, pembentukan FPRB menjadi sangat penting untuk menyatukan langkah dalam mengurangi risiko bencana.
Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berkoordinasi, berbagi informasi, dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengurangi risiko bencana. Selain itu, FPRB juga akan berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan.
“Dengan adanya FPRB, kita berharap masyarakat Kutim akan lebih tangguh dalam menghadapi bencana. Kita semua harus memiliki kesadaran bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja,” tegas Poniso.
Pembentukan FPRB ini merupakan langkah awal yang baik dalam upaya meningkatkan ketangguhan Kabupaten Kutim. Ke depan, diharapkan FPRB dapat terus berkembang dan menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam mewujudkan Kutim yang aman dan berkelanjutan. (Adv)
