DPRD Kutim Gelar RDP Terkait Realisasi Beasiswa dan Fasilitas Asrama Mahasiswa
Longtime.id – Menindaklanjuti surat dari Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (LPRI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tanggal 28 Juni 2024, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas realisasi beasiswa dan fasilitas asrama bagi mahasiswa Kutim yang berada di berbagai daerah. Rapat ini berlangsung di Ruang Hearing, Kantor DPRD Kutim, Sangatta Utara, Kamis (4/7/2024).
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi D yang membidangi pendidikan di Kutim, Yan Ipau. Turut hadir dalam rapat ini anggota dewan Jimmi, Leni, Kajang Lahang, M. Amin, Novel Tyty Paembonan, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim Cabang Kutim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutim, Bagian Kesra Sekretariat Kabupaten Kutim, dan HIPMA KT.
Dalam sambutannya, Yan Ipau memberikan kesempatan kepada Ketua DPC LPRI Kutim, Sukransyah, untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari rapat tersebut. “Rapat ini diadakan untuk menindaklanjuti surat undangan dari LPRI terkait realisasi beasiswa dan fasilitas asrama bagi mahasiswa Kutim di berbagai daerah, yang telah dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Kutim. Oleh karena itu, kami persilahkan LPRI untuk menyampaikan apa maksud dan tujuannya dari undangan ini,” ucap Yan.
Sukransyah, Ketua LPRI Kutim, mengaku terkejut dengan sambutan yang baik dari pihak DPRD. “Kami dari LPRI sangat berterima kasih atas sambutan yang baik ini. Kami sangat mengapresiasi pimpinan rapat yang menerima kami dengan hangat,” ujar Sukransyah.
Lebih lanjut, Sukransyah menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja LPRI, di mana pendidikan menjadi salah satu fokus utama. “Kegiatan ini adalah bagian dari program kerja LPRI. Salah satu poin pentingnya adalah dunia pendidikan. Kami selalu melakukan proses pengawasan dan bermitra, serta berkolaborasi dengan berbagai bidang. Kebetulan hari ini berkaitan dengan pendidikan dan asrama mahasiswa,” tambahnya.
Rapat ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret terkait masalah beasiswa dan fasilitas asrama, sehingga mahasiswa Kutim di berbagai daerah dapat memperoleh dukungan yang memadai untuk melanjutkan pendidikan mereka. (Red)
