Longtime.id – Lambatnya penyelesaian sejumlah proyek multi years contrac (MYC) di Kutim mengundang sorotan tajam Komisi B DPRD Kutim. Dalam waktu dekat, 6 titik proyek MYC, termasuk Pasar Tradisional Sangatta Selatan, akan ditinjau langsung oleh para legislator.
“Kami ingin tahu sejauh mana perkembangan proyek MYC, apakah ada progres atau hanya jalan di tempat,” tegas Hipnie Armansyah, Ketua Komisi B DPRD Kutim, kepada awak media.
Peninjauan lokasi proyek merupakan salah satu tugas dan fungsi DPRD dalam mengawasi penggunaan anggaran dan pembangunan. Hipnie menegaskan bahwa kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas utama.
“Sejumlah proyek MYC ini sangat dinantikan oleh masyarakat. Kami ingin memastikan pembangunannya sesuai dengan yang direncanakan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Politikus PPP ini juga memastikan pengawalan terhadap seluruh proyek pembangunan yang dicanangkan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyelewengan penggunaan anggaran.
Peninjauan proyek MYC ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai progres pembangunan dan menindaklanjuti jika ditemukan kendala yang menghambat penyelesaiannya.
“Kami ingin pembangunan di Kutim berjalan sesuai target dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Hipnie. (Red)
