(ilustrasi).
Longtime.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan strategi inovatif untuk meningkatkan layanan angkutan massal di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) dan wilayah sekitarnya. Salah satu langkah utama dalam rencana ini adalah beralih ke penggunaan kendaraan listrik, sebagai upaya untuk menjawab kebutuhan perjalanan dari kota-kota penyangga IKN.
Direktur Angkutan Jalan Kemenhub, Suharto mengatakan, keputusan ini didorong oleh karakteristik jalan di Balikpapan yang sangat cocok untuk mobil listrik, dengan kemiringan sekitar 5 persen.
“Langkah ini mendapatkan dukungan positif dari berbagai pihak. Namun, ada persyaratan terkait Tingkat Kemampuan Dalam Negeri (TKDN) minimal sebesar 25 hingga 40 persen yang harus dipenuhi oleh para pemangku kepentingan,” kata Suharto.
Pentingnya inisiatif ini tidak hanya terletak pada kecenderungan teknisnya, melainkan juga terkait dengan isu substansial seperti penyalahgunaan subsidi bahan bakar minyak (BBM), yang sering terjadi dibeberapa daerah.
“Hal ini juga memerlukan pertimbangan, bagaimana sejalan dengan komitmen pelayanan masyarakat,” tuturnya
Dalam konteks ini, Suharto memberikan apresiasi terhadap rencana penggunaan bus listrik di Kota Samarinda. Meski terdapat kendala-kendala yang perlu diatasi, seperti persiapan stasiun pengisian daya bateri mobil listrik (charging station) dan tingginya biaya perawatan.
“Ini mengindikasikan bahwa penerapan kendaraan listrik bukanlah tanpa tantangan, dan Kemenhub harus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran implementasi ini demi kemudahan dan efisiensi dalam sistem angkutan massal di IKN dan sekitarnya,” tandasnya. (adv)
