Andi Faizal Angkat Suara soal Kenaikan Harga BBM
(Dok. Longtime.id)
Longtime.id – Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, menanggapi kenaikan BBM yang ditetapkan PT Pertamina baru-baru ini. Menurutnya hal itu merupakan bijakan Pemerintah Pusat. Kendati begitu, ia berharap kenaikan ini tidak memberatkan masyarakat.
“Itu kewengan pusat. Kita didaerah tidak bisa berbuat banyak. Semoga kenaikan ini tidak membebani masyarakat,” kata Andi Faiz, sapaan akrabnya, saat ditemui awak media, Senin (04/09/2023).
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) resmi mengubah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi per 1 September 2023. Setidaknya terdapat empat jenis BBM yang mengalami kenaikan harga, yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Sebagai contoh harga BBM non subsidi Pertamax, mulai 1 September menjadi Rp 13.300 per liter atau naik dari yang sebelumnya Agustus Rp 12.400 per liter.
Sementara itu, Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 15.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.400 per liter pada periode Agustus 2023.
Sementara harga Dexlite per 1 September 2023 di banderol Rp 16.350 per liter, dari sebelumnya Rp 13.950 per liter. Adapun harga Pertamina DEX mulai 1 September dijual sebesar Rp 16.900 per liter, dari sebelumnya Rp 14.350 per liter pada Agustus 2023.
Kenaikan BBM berimbas pada kelangkaan BBM disejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Bontang, akibatnya, sejumlah pengendara harus rela mengantri lebih lama. Politikus Golkar Bontang ini mengimbau, masyarakat tidak perlu khawatir. Ia meyakini bahwa pasokan BBM yang disuplai Pertamina, sudah sesuai dengan jumlah kebutuhan serta kendaraan masyarakat di Bontang.
“Kami minta pemerintah pusat meninjau kembali kebijakan ini, dan untuk masyarakat jangan terlalu panik,” ungkapnya. Disinggung soal potensi terjadi inflasi di Kota Taman (sebutan Bontang), politisi muda ini yakin Pemkot Bontang bersama OPD bakal bergerak guna mengatasi kelangkaah bahan pokok.
Meski begitu, ia tetap mendorong agar pemerintah kembali menyiapkan tim pengendali inflasi daerah, sebagai respon kenaikan BBM, sehingga harga bahan pokok yang ikut terkerek akibat naiknya BBM ini, masih berada dibatas wajar, sehingga perputaran ekonomi tetap berjalan di Kota Bontang
“Soal inflasi, kita melihat selama ini pemerintah cukup cepat melakukan berbagai upaya, termasuk dengan menggelar operasi pasar guna mengatasi kelangkaan,” ujarnya. (adv)