ADVERTORIALBERITAKUTAI TIMUR

Wujudkan Kabupaten Kota Sehat, Kadinkes Kutim Sebut dapat Melalui Forkahat

Longtime.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur menggelar sosialisasi dan advokasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS), di Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara, Kamis (22/06/2023).

Kegiatan itu dibuka langsung Kepala Dinkes Kutim dr Bahrani, dan dihadiri oleh Ketua TP PKK Ny Siti Robiah, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Irma Aryani, unsur Forkopimda serta tamu undangan lainnya.

Diikuti 80 peserta perwakilan dari Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkab Kutim, kegiatan itu menghadirkan Mantan Ketua Forum Kabupaten Sehat (Forkahat) Kutim periode 2017-2021 dan perwakilan Dinkes Provinsi Kaltim sebagai narasumber.

Bahrani menyampaikan, Kabupaten/Kota sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk. Hal ini dapat dicapai melalui terselenggaranya penerapan tatanan dan kegiatan terintegrasi yang disepakati oleh masyarakat dan Pemerintah.

Selain itu, kata Bahrani, hal ini juga dapat diwujudkan melalui Forkahat yang berfungsi mengoptimalkan potensi masyarakat dan pekerja lewat pemberdayaan pelaku pembangunan yang terkait dan difasilitasi oleh sektornya serta disinkronkan dengan perencanaan wilayah.

“Forkahat adalah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan berpartisipasi dalam menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang mengintegrasikan berbagai aspek sehingga dapat mewujudkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni oleh warganya,” ucap Bahrani.

Mantan direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga ini menuturkan, untuk mendukung kinerja forum ini, maka dibentuk Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat yang bertujuan untuk menyelaraskan kebutuhan masyarakat sesuai dengan arah pembangunan daerah.

“Selain itu juga, mari membudayakan untuk bisa berperilaku hidup sehat dengan menciptakan lingkungan yang sehat. Semisal, dalam suatu kawasan itu harus ada bak sampah, yang pengolahan sampahnya harus jauh dari pemukiman warga,” katanya.

Sementara itu, selaku narasumber, Nurul Karim mengatakan, sehat merupakan isu semua pihak. Namun nyatanya ada dua kubu yang terbagi, yaitu kubu yang mementingkan pola hidup sehat dan satunya lagi yaitu kubu yang mementingkan uang atau tidak memperdulikan pola hidup sehat.

“Nah hal ini yang saya kira menjadi tantangan buat kita semua bahwa kesehatan itu adalah tanggung jawab setiap orang. Khususnya komunitas terkecil di keluarga,” paparnya. (Red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button