Antrean Solar Ganggu Jualan Pedagang, Andi Faizal Beri Solusi
Andi Faizal Sofyan Hasdam. (ist)
Longtime.id – Antrean truk untuk mendapatkan solar di Kota Bontang dikeluhkan pedagang dan pengusaha yang berada di pinggir jalan sekitar SPBU. Antrean mengular, ditambah lagi SPBU menerapkan penggunaan fuel card, sehingga hanya melayani pemilik kartu.
Sopir yang tidak memiliki fuel card pun beralih ke SPBU yang belum menerapkan fuel card. Dari pantauan media ini, tidak sedikit pedagang memajang tulisan di depan warungnya ‘Truk antre solar dilarang bermalam di sini’. Bahkan ada yang memasang tanda supaya truk tidak parkir di depan tempat usaha mereka.
“Jadi sepi jualan, orang malas kayaknya mampir karena banyak truk antre,” sebut salah satu pedagang di sekitar SPBU yang enggan disebut namanya.
Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam pun menyarankan agar SPBU yang berada di dalam Kota Bontang tidak lagi melayani penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. SPBU dalam kota diminta hanya melayani pembelian BBM jenis Pertamax dan Pertalite.
Untuk pengisian BBM jenis solar, hanya diperbolehkan di SPBU kilometer 3 dan kilometer 8 atau di luar wilayah perkotaan. “Sehingga tidak mengorbankan pengusaha maupun pedagang yang ada di dalam perkotaan,” ucapnya, Senin (11/07).
Ia yakin solusi ini bisa mengurangi kemacetan antrean truk yang mengisi solar di dalam kota. Menurutnya, saat ini tinggal ketegasan pemerintah untuk kemudian melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina, sehingga kuota solar untuk Kota Bontang hanya difokuskan di dua SPBU saja. “Di daerah lain banyak sudah yang begitu, menanggulangi antrean solar dalam kota,” tambahnya. (Adv/DPRD)