Dewan Minta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dibentuk Jadi OPD Sendiri
Foto: Anggota Komisi II, Suharno. (ist)
Longtime.id – Legislatif Bontang memiliki kekhawatiran mengenai kondisi Kota Taman kala pascamigas. Upaya demi upaya mustinya dilakukan untuk mengantisipasi persoalan di kemudian hari. Salah satunya membuat strategi dan peningkatan obyek pariwisata.
Bontang dikenal sebagai kota industri. Permasalahan sosial tidak menutup kemungkinan terjadi pascamigas itu. Sebelum terjadi, hal ini turut menjadi perhatian dewan khususnya Komisi II DPRD Bontang.
“Dalam melakukannya, tentu diperlukan lembaga khusus untuk menjalankan. Supaya lebih terfokus arahnya,” kata anggota Komisi II DPRD Bontang, Suharno.
Dengan begitu, ia meminta pemerintah agar Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) dipisah. Masing-masing dibuatkan organisasi perangkat daerah (OPD). Suharno menyebut, hal itu dilakukan untuk menunjang penanganan pariwisata.
“Jika dibentuk Dinas Pariwisata, bisa fokus mempromosikan tempat wisata yang di Bontang. Secara pribadi, saya mengusulkan agar dipecah dari Dispopar. Semoga pemerintah bisa segera merealisasikan,” tuturnya.
Pun dengan Ketua Komisi II, Rustam. Dalam mendukung pengembangan pariwisata, menurut dia, nantinya Dinas Pariwisata bisa digabung dengan kebudayaan. Artinya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga harus dipisah. “Akan lebih baik jika Dinas Pariwisata dan Kebudayaan digabung, sebab budaya, tradisi dan rumah adat juga bisa merujuk pada wisata maupun budaya,” tambahnya. (Adv/DPRD)