Longtime.id – Wali Kota Bontang Basri Rase dan Wakil Wali Kota Bontang Najirah menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Bontang Tahun 2024-2029 dan Pengukuhan Pengurus Lembaga Budaya Adat Kutai (LBAK) Kota Bontang 2022-2027, Selasa (23/7/24) di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XXI Adji Mohammad Arifin, Bunda Ratu Sekar Asih; Ketua Harian PWRI Kaltim Adi Buhari; Ketua LBAK Provinsi, Kaltim Muhammad Sa’bani; dan Ketua Harian, Safrun beserta pengurus lainnya.
Basri mengatakan bahwa kegiatan ini termasuk beruntung, karena tidak semua Kegiatan PWRI dan LBAK ini dihadiri Sultan dan Bunda Ratu, namun pada saat itu, di Bontang dihadiri oleh keduanya.
“Saya atas nama pembina dan ketua organisasi ini menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda Sultan dan Bunda Ratu atas berkenannya hadir di Kota Bontang,” ujarnya.
Basri menilai PWRI merupakan mitra strategis bagi Pemkot Bontang. Pasalnya, dalam pengurus dan keanggotaan PWRI banyak yang memiliki disiplin ilmu, ahli, dan ini penting ketika terjadi persoalan, bisa diajak berdiskusi dan mencari solusi dengan kepala dingin.
“Pemikiran-pemikiran beliau ini tentunya akan sangat dibutuhkan, baik saat ini dan masa akan datang,” ujarnya.
Setelah melakukan pelantikan, Wali Kota Bontang menyampaikan selamat dan sukses baik kepada Pengurus PWRI dan LBAK.
“Mungkin nanti akan saya undang FGD dalam rangka menata Bontang dan Kaltim seiring adanya IKN, bagaimana Bontang ke depannya. Kira-kira persoalan apa lagi yang harus disiapkan dalam Bontang menghadapi pasca industri di kemudian hari,” bebernya.
Kelurahan Guntung juga ditetapkan sebagai Kota Adat, pemerintah telah merencanakan semua jalan di Guntung memakai bahasa Kutai. Sehingga wilayah tersebut digaraokan akan menjadi destinasi wisata di Kaltim dan sentra UMKM di Kaltim.
“Selamat dan sukses baik di PWRI dan LBAK,” tandasnya.
