Loa Kulu dan Sanga-Sanga Jadi Pelajaran, Kutim Jaga Lingkungan Demi Masa Depan
Longtime.id – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, menegaskan pentingnya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam memastikan pembangunan di daerahnya berkelanjutan. Hal ini disampaikannya usai menghadiri Konsultasi Publik 1 KLHS RPJMD 2025-2029.
“Kita tidak ingin Kutim mengalami nasib seperti Loa Kulu dan Sanga-Sanga yang pernah jaya namun kini menghadapi tantangan akibat kerusakan lingkungan,” tegas Ardiansyah, Rabu (19/06/24).
Menurut Bupati, KLHS akan menjadi kompas bagi pembangunan Kutim. Dengan KLHS, setiap kebijakan dan program pembangunan akan mempertimbangkan aspek lingkungan. “Tujuannya jelas, kita ingin memanfaatkan sumber daya alam secara optimal tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Ardiansyah mengingatkan bahwa Loa Kulu yang dulu dikenal sebagai kota tambang batu bara dan Sanga-Sanga sebagai kota minyak, kini harus berjuang untuk memperbaiki lingkungan yang rusak akibat eksploitasi berlebihan. “Kita tidak ingin sejarah kelam itu terulang di Kutim,” tegasnya.
Berkat upaya pelestarian yang serius, hutan Kutim hingga saat ini masih terjaga sekitar 50 persen. Ini merupakan pencapaian yang membanggakan, mengingat banyak negara di dunia yang mengalami deforestasi parah.
Konsultasi publik KLHS menjadi langkah awal yang krusial dalam memastikan pembangunan Kutim berjalan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, berbagai pihak dapat memberikan masukan dan saran untuk penyusunan RPJMD yang lebih baik.
KLHS bukan hanya sekadar dokumen perencanaan, tetapi juga merupakan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Kutim untuk membangun daerah yang berkelanjutan. Dengan menjadikan pelajaran dari masa lalu, Kutim berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan lingkungan yang baik. (Adv)