Pendistribusian Minyak Goreng Curah Perlu Disebut Perlu Pengawasan
(Dok. Longtime.id)
Longtime.id – Pendistribusian minyak goreng curah mendapat perhatian dari anggota Komisi II DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang. Ia menyebut pengawasan sangat minum, hingga ditengarai menjadi salah satu penyebab harga minya goreng meroket.
“Kerja sama agen minyak dengan PT Energi Unggul Persada sifatnya “autopilot”. Harusnya pemerintah hadir untuk melakukan pengawasan.,” ujarnya saat rapat, Senin (22/5).
Ia menyebut, masyarakat selalu menjadi korban sebagai akibat dari kelangkaan minyak goreng. Menurutnya, Diskop-UKMP sebagai leading sektor perekonomian, sudah semestinya turut berperan aktif dalam proses distribusi minyak goreng.
Politikus Nasdem itu memberi solusi agar kelangkaan minyak goreng bisa diatasi. Salah satunya mendorong pembentukan panitia khusus yang bertugas untuk melakukan investigasi soal distribusi minyak.
“Pabrik pengelolaan berada di Bontang, tetapi masyarakatnya kesulitan memperoleh minyak goreng dan harganya mahal,” sebutnya.
Dalam rapat tersebut muncul beberapa masalah yang diduga menjadi penyebab pendistribusian minyak goreng curah terkendala. Di antaranya, diduga ada permainan harga minyak goreng, dan diduga keterlibatan mafia minyak.
PT EUP yang diwakili staf legal, Endy mengaku tidak bisa berbicara banyak dan mengambil keputusan terkait persoalan tersebut. Namun dia menegaskan bahwa perusahaan tidak bisa ekspor minyak bila kuota 20 persen untuk distributor dalam negeri belum terpenuhi.
“Kalau DMO terpenuhi, baru bisa ekspor. Itu selalu dipantau Kementerian Perdagangan Republik Indonesia,” katanya. (Adv/DPRD)