Yusri Yusuf Dorong Pemerintah Sediakan Kendaraan Operasional Sekolah di Setiap Desa
Longtime.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Yusri Yusuf, yang baru saja dilantik untuk periode 2024-2029, menekankan pentingnya penyediaan kendaraan operasional sekolah di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) II, yang mencakup Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung, dan Bengalon. Menurut Yusri, isu transportasi pelajar menjadi salah satu keluhan utama masyarakat di daerah tersebut.
Dalam pernyataannya di Kantor DPRD Kutim, Kamis (14/11/2024), Yusri menjelaskan bahwa sektor infrastruktur dan pendidikan adalah prioritas utama yang disampaikan oleh masyarakat di Dapil II. Salah satu permintaan khusus yang disampaikan warga Teluk Pandan adalah penyediaan mobil operasional untuk mengangkut siswa ke sekolah.
“Di Dapil saya, persoalan infrastruktur sangat dominan. Sedangkan untuk pendidikan, fokus utamanya adalah transportasi pelajar. Di Teluk Pandan, masyarakat meminta disediakan kendaraan operasional sekolah karena jarak rumah mereka cukup jauh dari sekolah,” ungkap Yusri.
Yusri, yang merupakan politisi dari Partai Demokrat, menekankan bahwa kendaraan operasional sekolah dibutuhkan untuk mengatasi tantangan transportasi, terutama bagi pelajar yang harus menumpang kendaraan umum atau kendaraan pribadi yang tidak selalu aman. Ia menyebutkan bahwa masyarakat khawatir akan risiko keamanan, seperti potensi penculikan, jika anak-anak terus menggunakan moda transportasi yang tidak terjamin.
“Di Teluk Pandan itu hanya ada satu jalur utama. Banyak siswa yang harus menumpang kendaraan lain untuk pergi ke sekolah, dan ini sangat berisiko. Mereka meminta agar pemerintah menyediakan kendaraan khusus untuk menjemput anak-anak, sehingga risiko seperti penculikan dapat dihindari,” jelas Yusri.
Yusri menambahkan bahwa dengan anggaran pemerintah yang besar, hal ini seharusnya dapat diwujudkan. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Kutim, melalui Dinas Pendidikan, bisa segera mengalokasikan dana untuk pengadaan mobil sekolah atau alternatif transportasi lain yang aman dan nyaman.
“Dengan anggaran yang besar, pemerintah seharusnya bisa memperhatikan kebutuhan ini. Saya meminta Dinas Pendidikan agar setiap desa memiliki kendaraan operasional sekolah, baik berupa bus sekolah atau truk yang dimodifikasi. Jika perlu, dana desa juga bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan ini, mengingat anggaran desa juga cukup besar,” kata Yusri.
Selain masalah transportasi, Yusri juga menyoroti kendala akses telekomunikasi di wilayah Bengalon, terutama di daerah Tepian Langsat. Menurutnya, sinyal telekomunikasi di kawasan tersebut masih sangat terbatas, sehingga menghambat komunikasi dan akses informasi bagi masyarakat setempat.
“Di daerah Bengalon, khususnya di Tepian Langsat, jarak antar desa bisa mencapai 10 hingga 15 kilometer. Banyak warga yang kesulitan mendapatkan sinyal telepon. Kasihan mereka yang tinggal di daerah seperti Hambur Batu, sinyal hampir tidak ada. Ini menjadi perhatian serius dan saya harap pemerintah segera memperbaiki akses telekomunikasi di sana,” ungkap Yusri.
Yusri Yusuf menutup pernyataannya dengan harapan agar pemerintah dapat memperhatikan dan segera merealisasikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Dapil II. Menurutnya, penyediaan kendaraan operasional sekolah dan perbaikan akses sinyal telekomunikasi merupakan langkah awal yang konkret untuk meningkatkan kualitas hidup warga di daerah pedesaan Kutai Timur. (Yas/Adv/DPRD Kutim)