ADVERTORIALBERITAKUTAI TIMUR

Ubaldus Badu Desak Pemerintah atasi Ketimpangan Harga Beras dan BBM di Kecamatan Karangan

Longtime.id – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Ubaldus Badu, menerima keluhan dari warga Kecamatan Karangan mengenai tingginya harga beras dan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah mereka. Menurut Ubaldus, harga-harga di Kecamatan Karangan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya.

“Harga beras 25 kilogram di Kecamatan Karangan mencapai Rp 540 ribu, sedangkan harga BBM menyentuh Rp 23 ribu per liter. Perbedaan harganya sangat jauh dengan kecamatan lain seperti Kaubun yang hanya berkisar Rp 18.000 hingga Rp 19.000 per liter,” jelas Ubaldus kepada media beberapa waktu lalu.

Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut dan mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan. “Ketidakmerataan harga sangat memberatkan masyarakat di Karangan. Pemerintah daerah seharusnya hadir untuk menyelesaikan ketimpangan ini dan memastikan harga-harga yang adil bagi semua warga,” tegas Ubaldus.

Ubaldus menekankan bahwa ketimpangan harga ini disebabkan oleh sistem distribusi yang belum merata antar kecamatan. Ia berharap agar harga di Karangan bisa mengikuti harga di kecamatan lainnya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat setempat.

“Kenaikan harga yang tidak wajar ini harus segera ditangani. Kami mendorong pemerintah daerah untuk melakukan intervensi agar harga-harga di semua wilayah Kutim bisa lebih merata,” ujar Ubaldus.

Ia juga menambahkan bahwa persoalan ketimpangan harga ini mungkin tidak hanya terjadi di Karangan, tetapi juga di kecamatan lainnya yang belum terungkap. Oleh karena itu, diperlukan perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah daerah untuk memastikan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Kutai Timur.

“Dengan adanya intervensi dari pemerintah, diharapkan harga-harga yang memberatkan masyarakat bisa diatasi. Ini baru satu contoh, mungkin masih banyak persoalan ketimpangan harga yang terjadi di kecamatan lain dan belum diketahui,” tutupnya. (Red)

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
@media print { .stream-item-above-post } }