DPRD Kaltim Desak Audit Pertamina Usai Kelangkaan BBM dan Gas Meluas

Longtime.id — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas yang terjadi di sejumlah wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) memicu respons keras dari DPRD Provinsi. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin, menilai perlu ada investigasi mendalam terhadap Pertamina, terutama pasca-penangkapan salah satu pejabat tinggi perusahaan pelat merah tersebut.
“Menurut saya, ini Pertamina akan menjadi sorotan yang sangat tajam, khususnya nanti dari teman-teman DPR RI. Mereka akan melakukan investigasi turun langsung ke Pertamina, bagaimana itu beberapa daerah yang terjadi kelangkaan,” jelas Fuad.
Ia mempertanyakan penyebab kelangkaan yang terjadi, padahal kuota distribusi BBM dan gas ke provinsi selama ini sudah ditetapkan secara resmi. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan adanya persoalan serius dalam tata kelola distribusi energi nasional.
“Sebenarnya kan pembagian ke masing-masing provinsi itu udah sesuai dengan ketentuan. Tapi kenapa terjadi kelangkaan? Ini mungkin ada kaitannya dengan momen tertangkapnya Dirut (Pertamina), yang ini sangat mengguncang kita semua,” tegasnya.
Meski demikian, ia melihat peristiwa tersebut sebagai momentum penting menuju reformasi distribusi energi nasional. Fuad menaruh harapan besar agar kondisi ini bisa menjadi titik balik menuju tata kelola energi yang lebih transparan dan berpihak kepada masyarakat.
“Tapi inilah awal daripada sebuah perubahan. Mudah-mudahan, kita berharap Kaltim yang penuh dengan kegiatan energi seperti ini tidak ada kelangkaan. Masyarakat kan saat ini ya, mereka hanya menginginkan hal-hal sederhana seperti gas dan minyak. Gak ada yang lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fuad menegaskan bahwa daya beli masyarakat Kaltim sebenarnya cukup tinggi. Ia menyebut, secara ekonomi, warga Kaltim bahkan mampu membeli bahan bakar dengan kualitas di atas Pertamax.
“Saat ini kita juga sadari bahwa kehidupan masyarakat ya menengah ke atas, artinya lebih banyak. Tapi kalau dilihat dari ekonomi Kaltim, ini sangat mampu, bukan hanya Pertamax tetapi di atasnya lagi pun mungkin masih mampu,” imbuhnya.
Di akhir pernyataannya, Fuad kembali menekankan pentingnya investigasi menyeluruh agar masyarakat Kaltim bisa menikmati hak-hak energi mereka secara adil dan berkelanjutan.
“Inilah yang kita harapkan, ada investigasi agar betul-betul masyarakat menikmati daripada hak-hak mereka yang harus terjaga,” pungkasnya. (Adv/Sb/Mam/DPRDKaltim)