DPRD Samarinda Gelar RDP Pasca Penggusuran Pasar Subuh: Pemerintah Diminta Lebih Persuasif
Longtime.id – DPRD Kota Samarinda menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Kamis (15/5) di Ruang Rapat Utama lantai 2, guna merespons keresahan pedagang Pasar Subuh yang terdampak penertiban dan relokasi oleh pemerintah kota.
Rapat dipimpin langsung oleh Samri Shaputra, Ketua Komisi I DPRD Samarinda, dan dihadiri oleh perwakilan eksekutif seperti Asisten II Pemkot Samarinda, Dinas Perdagangan, Dinas Pasar, Satpol PP, serta unsur Kecamatan dan Kelurahan. Hadir pula perwakilan mahasiswa dan pedagang Pasar Subuh yang menyampaikan langsung kegelisahan mereka.
Dalam wawancara usai rapat, Samri menyatakan bahwa DPRD hadir untuk menjembatani komunikasi antara pedagang dan pemerintah. Ia mengakui bahwa terdapat keresahan besar di tengah pedagang mengenai nasib mereka setelah penggusuran.
“Kita tidak tahu bagaimana nasib para pedagang setelah Pasar Subuh digusur. Mereka mau ke mana? Itu yang kami tangkap dari keresahan mereka,” kata Samri kepada jurnalis.
Samri juga menegaskan bahwa meski pemerintah telah menyediakan lokasi alternatif seperti Pasar Dayak dan Sungai Dama, komunikasi antara pihak eksekutif dan pedagang harus diperkuat agar tidak menimbulkan kesan pemaksaan.
“Sekarang komunikasi sebenarnya sudah mulai terbuka. Tinggal bagaimana kelanjutannya dilakukan secara berkesinambungan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pendekatan yang dilakukan Satpol PP saat proses penertiban. Menurutnya, aparat perlu mengedepankan pendekatan humanis, bukan represif.
“Kita ini berhadapan dengan masyarakat yang notabene adalah pemegang kedaulatan. Jangan sampai mereka diperlakukan seperti pemberontak. Kalau diajak bicara baik-baik, saya yakin mereka bisa diajak kerja sama,” ujarnya.
DPRD melalui Komisi I dan II berjanji akan terus mengawal proses ini agar solusi yang diambil berpihak pada kepentingan rakyat kecil, sekaligus sejalan dengan ketertiban dan regulasi yang berlaku.(ADV/DPRDSAMARINDA/GB/MAM)
