Sinergi Legislatif Kota Samarinda, Komunitas, dan Sekolah Tanamkan Kepedulian Lingkungan Sejak Dini
SAMARINDA Peringatan Hari Anak Nasional di SDN 020 Gunung Mulia, Kelurahan Sempaja Selatan, pada Senin, 28 Juli 2025, menjadi wadah kolaborasi apik antara pihak legislatif, komunitas lingkungan, dan institusi pendidikan. Acara ini bertujuan menanamkan kesadaran serta kepedulian terhadap lingkungan pada generasi muda.
Kegiatan edukasi pengelolaan sampah ini merupakan gagasan dari Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah, yang menggandeng komunitas Samarinda Sadar Sampah dan Bank Sampah Gunung Mulia. Dalam kegiatan ini, para siswa diajak untuk berpartisipasi langsung dalam memilah sampah, sekaligus memahami bahwa limbah rumah tangga memiliki nilai ekonomis.
“Ini bentuk kolaborasi yang kami harapkan. Anak-anak tidak hanya belajar teori, tapi praktik langsung memilah sampah yang kemudian dibeli. Ini jadi pengalaman yang membekas,” tutur Andriansyah.
Andriansyah, yang akrab disapa Aan, berpandangan bahwa pendekatan edukasi lingkungan sejak usia dini akan lebih efektif jika dilakukan melalui kegiatan yang interaktif dan menyenangkan. Sebagai wakil rakyat dari Fraksi Demokrat, ia menilai kegiatan semacam ini juga memperkenalkan konsep ekonomi sirkular di lingkungan sekolah.
Dalam pelaksanaannya, Komunitas Samarinda Sadar Sampah berperan sebagai fasilitator teknis. Mereka membimbing tujuh kelompok siswa untuk mengumpulkan dan memilah sampah di area sekolah dengan metode yang edukatif.
Kegiatan diakhiri dengan penimbangan dan pembelian sampah oleh Bank Sampah Gunung Mulia, sebuah bank sampah yang baru terbentuk dan kini telah membina dua RT di wilayah tersebut.
Merry, Ketua Bank Sampah Gunung Mulia, menyatakan bahwa kegiatan ini menandai dimulainya gerakan lingkungan berbasis sekolah di kawasan mereka.
“Bantuan dari Pak Aan sangat membantu kami memulai. Anak-anak juga lebih bersemangat karena mereka merasa hasil kerja mereka dihargai,” ungkap Merry.
Bank sampah tersebut kini memiliki tujuh anggota aktif dan berkomitmen untuk melanjutkan edukasi lingkungan secara berkelanjutan, termasuk menyasar siswa dan keluarga di sekitar sekolah.
Pihak sekolah pun menyambut baik inisiatif ini. Menurut Atih, staf pengajar SDN 020 Gunung Mulia, kegiatan serupa sangat krusial untuk mengubah cara pandang anak-anak terhadap sampah.
(ADV/DPRDSmd/hd)



