Relawan Katana Masih Minim Fasilitas, Aan Soroti Kesiapan Mitigasi Bencana

Samarinda – Kesiapsiagaan menghadapi bencana tak bisa hanya bergantung pada instansi resmi. Di tingkat kelurahan, keberadaan relawan Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) menjadi ujung tombak yang krusial saat bencana datang tanpa peringatan.
Namun, di balik pentingnya peran mereka, perhatian terhadap kondisi kerja para relawan dinilai masih sangat terbatas. Hal ini menjadi sorotan Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, M. Andriansyah, yang menilai keberadaan Katana selama ini belum mendapat dukungan yang layak.
“Katana ini bukan sekadar simbol. Mereka perlu dilengkapi dan diakui secara nyata, bukan hanya lewat surat tugas,” kata Andriansyah, Senin (30/6/2025).
Ia mengungkapkan, banyak relawan Katana masih bekerja tanpa peralatan dasar seperti rompi identitas, alat komunikasi, dan perlengkapan evakuasi sederhana. Padahal, ketika bencana terjadi, merekalah yang pertama kali turun ke lokasi, bahkan sebelum bantuan resmi tiba.
Selain itu, edukasi kebencanaan di tingkat keluarga menurutnya juga harus diperkuat. Ia percaya bahwa membangun kesadaran mulai dari rumah dapat menciptakan respons yang lebih baik ketika terjadi banjir, longsor, atau keadaan darurat lainnya.
Menurut Andriansyah, memperkuat Katana bukan hanya soal alat atau pelatihan, tapi juga menyangkut keberpihakan kebijakan. Ia menegaskan perlunya alokasi anggaran yang jelas dan terencana agar kesiapsiagaan masyarakat tidak hanya mengandalkan keberanian para relawan, tapi juga sistem yang mendukung.
Tanpa itu semua, upaya menjadikan Samarinda sebagai kota tangguh bencana masih akan menghadapi banyak tantangan di lapangan.(Adv)