Maswedi Dorong Penataan Pasar Segiri Berjalan Konsisten, Soroti Masalah Parkir
Samarinda — Penataan kawasan Pasar Segiri mulai menunjukkan kemajuan. Namun, Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Maswedi, mengingatkan agar proses ini tidak berhenti pada pembangunan fisik semata. Ia menilai, banyak persoalan klasik yang belum tuntas, terutama soal parkir liar yang memicu kemacetan dan mengganggu aktivitas warga.
“Sekarang memang ada kemajuan, tapi ini baru langkah awal. Penataan seperti ini butuh komitmen jangka panjang, bukan kerja sepotong-sepotong,” ujar Maswedi saat ditemui, Senin (30/6/2025).
Pasar Segiri dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi warga Samarinda, tapi juga sering dikeluhkan karena semrawut. Salah satu yang paling mencolok adalah parkir kendaraan di sembarang tempat, terutama di lorong utama pasar.
Menanggapi hal itu, Maswedi menyambut baik rencana pembangunan area parkir baru di belakang pasar. Namun, ia menekankan bahwa keberhasilan fasilitas tersebut bergantung pada kesadaran pedagang dan pengunjung untuk menggunakannya.
“Jangan cuma bangun lahan parkir, tapi tidak disosialisasikan. Kalau warga tidak tahu, mereka tetap akan parkir sembarangan. Ini harus ada edukasi juga,” katanya.
Ia juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk lebih aktif mengawasi dan memastikan lahan parkir itu benar-benar digunakan sebagaimana mestinya. Pendekatan persuasif dinilai lebih efektif dibanding langsung menindak.
“Warga kita bisa diajak bicara. Kalau diberi pemahaman, mereka pasti mau berubah. Jadi, jangan hanya andalkan sanksi,” tambah politisi Partai NasDem itu.
Maswedi juga mengapresiasi langkah-langkah Pemkot Samarinda yang mengaitkan penataan Pasar Segiri dengan program lain seperti relokasi bantaran sungai dan penataan kawasan hijau. Menurutnya, penataan pasar memang harus berjalan sejalan dengan pembenahan lingkungan sekitar.
“Segiri ini jantung ekonomi warga, tapi juga bagian dari wajah kota. Kita ingin ke depan pasar ini tidak cuma ramai, tapi juga tertib, bersih, dan nyaman,” tegasnya.
Ia pun berharap proses penataan tidak berhenti di tengah jalan, apalagi hanya jadi proyek musiman.
“Kalau pemerintah konsisten, hasilnya bisa dirasakan semua warga. Tapi kalau setengah hati, masalahnya akan terus berulang,” tandasnya.(ADV/DPRDSAMARINDA/GB)



