SAMARINDA – Lesunya daya beli masyarakat Kota Tepian dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan kalangan legislatif. Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, menilai pemerintah kota perlu mengambil tindakan cepat dan terukur guna menekan dampak pelemahan ekonomi yang mulai terasa di tingkat akar rumput.
“Kondisi ini tak bisa dianggap remeh. Pemerintah harus bergerak cepat dengan kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” ujarnya saat ditemui awak media, Kamis (26/6/2025).
Iswandi menilai, perlambatan aktivitas ekonomi di Samarinda belakangan ini sudah memengaruhi pelaku usaha kecil hingga sektor ketenagakerjaan. Ia mengingatkan bahwa jika tidak segera direspons, potensi dampak jangka panjang bisa meluas, terutama terhadap masyarakat berpenghasilan rendah.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, dukungan terhadap pelaku UMKM, penciptaan lapangan kerja baru, serta penguatan program perlindungan sosial menjadi beberapa langkah strategis yang perlu segera diimplementasikan oleh Pemkot.
“Kalau UMKM bisa bertahan, setidaknya ekonomi rumah tangga masih bisa bergerak. Tapi kalau dibiarkan, kita akan menghadapi krisis sosial yang lebih kompleks,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa turunnya pendapatan masyarakat turut memengaruhi perputaran uang di pasar. Daya serap masyarakat terhadap produk dan jasa menurun, sehingga turut memperlambat laju pertumbuhan ekonomi lokal.
“Ketika pemasukan warga menurun, otomatis belanja juga ikut turun. Ini berdampak langsung pada keseimbangan antara penawaran dan permintaan,” tambahnya.
Iswandi menegaskan, meskipun tekanan ekonomi global bukan berada di bawah kendali daerah, bukan berarti pemerintah kota boleh pasif. Ia mendorong agar Pemkot Samarinda lebih adaptif dan responsif menghadapi kondisi ekonomi saat ini.
“Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan. Jangan tunggu sampai masalah menumpuk baru bertindak,” tutupnya.(ADV/DPRDSAMARINDA/GB)
