Kebakaran Berulang di Big Mall, Adnan Faridhan: Tingkatkan Pelatihan Keamanan dan Segera Standarkan Fasilitas
SAMARINDA – Terulangnya insiden kebakaran di Big Mall Samarinda menjadi sorotan tajam dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda. Andan Faridhan, Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, mendesak manajemen Big Mall dan Pemerintah Kota Samarinda untuk memprioritaskan faktor keselamatan, terutama setelah pusat perbelanjaan tersebut mengalami dua kali kebakaran dan sempat dikeluhkan terkait insiden plafon roboh (yang kemudian dibantah pihak Big Mall sebagai penggantian plafon).
Andan Faridhann menyatakan keprihatinannya atas insiden kebakaran yang berulang. Ia menekankan bahwa semua pelaku usaha yang menyangkut masyarakat umum harus mengutamakan keselamatan.
“Dengan terjadinya dulu sudah dua kali kebakaran di Big Mall, saya rasa yang harus difokuskan oleh manajemen Big Mall dan Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Damkar, yaitu faktor safety nya, sistem safety nya seperti apa di Big Mall tersebut,” tegas Andan.
Andan menyoroti betapa pentingnya Big Mall bagi masyarakat Samarinda, baik sebagai tempat usaha maupun sarana hiburan dan belanja. Ia merasakan dampak langsung dari penutupan Big Mall yang hampir sebulan terakhir.
“Ini kan terasa banget nih, setelah Big Mall hampir satu bulan tidak beroperasi, masyarakat kita Kota Samarinda khususnya agak kebingungan mau kemana untuk mencari tempat belanja, maupun bersantai, maupun berkumpul keluarga,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia sangat berharap manajemen Big Mall memperhatikan masalah keselamatan, terutama terkait sistem pencegahan kebakaran. Andan mendesak agar. tidak ada “kongkalikong” atau “deal-dealan” yang dapat membahayakan keselamatan pengunjung.
“Kalau memang perlu tegas, tegasin aja. Maksudnya kalau memang tidak standar, ya harus distandarkan. Jangan dibuka dulu, standarkan dulu safetynya, baru dibuka lagi,” cetusnya.
Menanggapi pertanyaan terkait sanksi bagi manajemen Big Mall, terutama mengingat informasi bahwa sprinkler tidak aktif karena alasan masih ada pekerjaan proyek, Andan menjelaskan,
“Ya seharusnya satu, kalau sanksi ya itu sebenarnya bisa ke arah penutupan, tapi ada kategori sendiri kan, selama ini kan memang belum ada korban jiwa, tapi apa kita harus menunggu korban jiwa dulu?” tanya adnan.
Ia mendesak agar manajemen Big Mall mempercepat penyelesaian proyek dan melengkapi semua standar keselamatan sebelum kembali beroperasi.
“Manajemen Big Mall dipercepat aja proyeknya, dipercepat, diselesaikan, dikontrol, dilengkapi yang kurang-kurangnya, baru dibuka, jangan dibuka dulu tapi belum lengkap semua,” tegasnya.
Selain itu, Andan juga menyoroti pentingnya pelatihan bagi security Big Mall. Mengacu pada kejadian kebakaran kedua yang terjadi pada dini hari, ia menilai security sebagai orang pertama yang mengetahui insiden, harus memiliki kemampuan untuk memadamkan api kecil sebelum membesar.
“Mungkin security yang berjaga itu perlu dilatih, apabila menghadapi situasi seperti itu, misalnya penggunaan APAR untuk meminimalisir kebakaran yang lebih besar,” pungkas Andan. (ADV/DPRDSmd/hd)



