Hari Sungai Nasional : Warga, Mahasiswa, dan DPRD Berkolaborasi Bersihkan Sungai diKampung Ketupat
SAMARINDA – Peringatan Hari Sungai Nasional di Samarinda tahun ini diwarnai oleh semangat kolaborasi lintas sektor yang kuat. Di Kampung Ketupat, Samarinda Seberang, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah, memimpin aksi bersih sungai bersama berbagai elemen masyarakat pada Minggu pagi, 27 Juli 2025.
Kegiatan gotong royong ini melibatkan organisasi kepemudaan seperti HMI, komunitas Lakas Basimpun, World Clean-Up Day (WCD), relawan sadar lingkungan, serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Aksi ini menyoroti betapa pentingnya peran kolektif dalam menjaga kebersihan Sungai Mahakam dan menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan bisa dibangun melalui partisipasi aktif.
“Kegiatan ini tidak akan berarti tanpa keterlibatan masyarakat. Ini soal membangun kesadaran kolektif bahwa sungai adalah tanggung jawab bersama,” ujar Andriansyah, yang akrab disapa Aan.
Menurut Aan, menjaga kebersihan sungai tidak bisa hanya mengandalkan program pemerintah. Ia menekankan bahwa perubahan perilaku dan inisiatif dari masyarakat adalah kunci utama keberhasilan upaya pelestarian sungai.
Ketua RT 20 Kampung Ketupat, Muhammad Tomi, turut menyampaikan antusiasmenya. Ia menilai kegiatan ini membawa dampak positif bagi warga dan menjadi pemantik untuk membangun kebiasaan baru yang lebih peduli lingkungan.
“Kami sudah punya program bank sampah, tapi kegiatan seperti ini menyemangati warga lagi. Apalagi melibatkan mahasiswa dan komunitas,” katanya, menunjukkan apresiasi terhadap partisipasi berbagai pihak.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga memberikan dukungan dengan mengerahkan dua armada truk untuk mengangkut tumpukan sampah yang terkumpul. Sampah yang didominasi plastik dan eceng gondok ini menjadi indikasi bahwa kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan.
Aan menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan langkah awal dalam mendukung rencana pembentukan Peraturan Daerah (Perda) sempadan sungai yang saat ini sedang dibahas oleh Komisi III DPRD.
“Kami ingin sungai bukan hanya bersih, tapi juga menjadi potensi ekonomi dan ruang hidup yang sehat. Ini bagian dari penataan kota ke depan,” jelasnya.
Ia juga menggandeng mahasiswa KKN untuk membantu membentuk unit bank sampah dan menyediakan tempat pembuangan plastik di lingkungan warga. Kampung Ketupat sendiri dikenal sebagai kawasan wisata budaya dan kuliner, sehingga kebersihan sungai menjadi penunjang utama untuk mempertahankan daya tarik wisata tersebut.
Peringatan Hari Sungai Nasional kali ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan pengingat bahwa menjaga sungai adalah tugas bersama yang melibatkan setiap elemen, mulai dari rumah tangga, lembaga pendidikan, komunitas, hingga lembaga legislatif. (ADV/DPRDSmd/hd)



