Generasi Muda Lestarikan Olahraga Tradisional di Tenggarong Lewat Zona Budaya Aktif

Tenggarong – Semangat melestarikan warisan budaya kini mengalir kuat di kalangan generasi muda Kutai Kartanegara (Kukar). Menangkap antusiasme tersebut, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar segera mewujudkan langkah strategis: menciptakan zona olahraga tradisional sebagai ruang publik yang menggabungkan rekreasi, edukasi, dan pelestarian budaya lokal.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menegaskan bahwa ruang khusus ini dirancang agar anak muda tidak kehilangan koneksi dengan permainan leluhur seperti menyumpit, bergasing, tarik tambang, dan berbagai olahraga tradisional khas Kukar lainnya. “Kami ingin generasi muda mengenal, mencintai, dan aktif memainkan warisan budaya ini. Ini bagian dari identitas kita—bukan hanya hiburan, tapi juga kebanggaan daerah,” ujarnya.
Ali menekankan bahwa olahraga tradisional bukan sekadar permainan jadul, melainkan sarana edukatif yang kaya nilai. Melalui aktivitas ini, anak muda diajak belajar sportivitas, kerja sama tim, dan rasa hormat terhadap tradisi. “Nilai-nilai itu sulit diajarkan hanya lewat kelas. Tapi dalam permainan tradisional, semuanya hadir secara alami,” jelasnya.
Lebih dari sekadar fasilitas, Dispora Kukar juga berencana menggelar kegiatan rutin yang melibatkan sekolah-sekolah, komunitas pemuda, hingga masyarakat umum. “Konsepnya terbuka untuk semua kalangan. Kami ingin zona ini menjadi wadah positif yang menyenangkan sekaligus mendidik,” tambahnya.
Yang menarik, jika dikelola secara kreatif dan berkelanjutan, olahraga tradisional berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya. Bayangkan pengunjung datang ke Tenggarong tidak hanya untuk melihat Istana Kutai, tapi juga ikut bermain gasing atau mencoba menyumpit ala warga lokal.
“Inisiatif ini memang sederhana, tapi dampaknya bisa sangat luas—mulai dari kesehatan fisik, kebangkitan budaya, hingga penguatan ekonomi kreatif berbasis komunitas,” ujar Ali optimis.
Dengan semangat yang terus menyala, Generasi Muda Lestarikan Olahraga Tradisional bukan lagi sekadar slogan. Di Tenggarong, hal itu sudah mulai diwujudkan dalam aksi nyata—dari lapangan kecil di kampung hingga zona publik yang akan segera hadir sebagai pusat kebanggaan budaya Kukar.



