DPRD Samarinda Minta Pemerintah Sediakan Pelatihan Literasi Digital untuk Orang Tua

Samarinda – Dorongan agar Pemerintah Kota Samarinda lebih serius membekali orang tua dengan pengetahuan literasi digital mengemuka dari kalangan legislatif. Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Yakob Pangedongan, menilai peran keluarga dalam mendampingi anak di ruang digital tidak bisa hanya mengandalkan naluri atau larangan semata.
“Orang tua sering hanya bisa melarang tanpa memahami ekosistem digital yang dihadapi anak-anak mereka. Padahal, ini bukan soal teknologi saja, tapi menyangkut keselamatan psikologis,” kata Yakob, Sabtu (28/6/2025).
Menurut dia, lonjakan penggunaan gawai oleh anak-anak tak selalu diimbangi kesiapan orang tua dalam mengawasi dan membimbing. Minimnya pemahaman terhadap algoritma, iklan digital, dan kontrol konten membuat sejumlah keluarga kelimpungan ketika dihadapkan pada persoalan digital di rumah.
Yakob menilai, penyelenggaraan pelatihan literasi digital yang menyasar orang tua merupakan langkah mendesak. Ia menyebut pendekatan seperti ini akan jauh lebih efektif daripada sekadar memperketat aturan pemakaian perangkat digital bagi anak.
“Orang tua perlu tahu kapan harus membatasi, kapan memberi ruang, dan bagaimana mendampingi. Ini bukan cuma urusan teknis, tapi soal membangun pola komunikasi yang sehat dengan anak,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa rumah tangga adalah lapis pertama dalam pendidikan karakter, sebelum anak berinteraksi di ruang kelas maupun ruang maya. Karena itu, intervensi kebijakan pendidikan digital tidak boleh berhenti di sekolah.
Politikus Partai NasDem itu mendorong Dinas Pendidikan Kota Samarinda untuk tidak hanya fokus pada pengembangan kurikulum digital, tapi juga merancang program literasi digital yang menjangkau komunitas keluarga dan lingkungan sekitar.
“Literasi digital harus dipahami sebagai kebutuhan kolektif, bukan cuma tanggung jawab guru. Ini menyangkut ketahanan sosial dan mental generasi muda ke depan,” kata Yakob.(ADV/DPRDSAMARINDA/GB)