Darlis Pattalongi Soroti Ketidakharmonisan BPJS dan Layanan RS: Perlu Kebijakan yang Lebih Adaptif

Longtime.id – Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi, menyoroti pentingnya harmonisasi antara kebijakan BPJS Kesehatan dengan pelayanan rumah sakit di daerah. Hal ini disampaikan usai menghadiri Forum Komunikasi Strategi Penguatan Cakupan Jaminan Kesehatan dan Kemitraan Fasilitas Kesehatan di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa, 17 Juni 2025.
Menurut Darlis, banyak keluhan masyarakat terhadap layanan kesehatan bukan disebabkan oleh tenaga medis atau fasilitas, melainkan oleh regulasi BPJS yang dinilai terlalu kaku.
“Yang kita harapkan adalah bagaimana supaya antara layanan rumah sakit dengan kebijakan‑kebijakan BPJS itu bisa bersinergi,” harap Darlis.
Ia menyoroti sejumlah pembatasan yang menghambat layanan, seperti ketentuan obat yang terbatas, durasi rawat inap, hingga kuota pasien per dokter. Salah satu contoh yang disampaikan adalah ketika pasien tidak dapat dilayani karena kuota dokter sudah penuh.
“Kita temukan pasien datang ke rumah sakit tapi kuotanya habis, sehingga tidak bisa ditangani. Padahal mereka datang dengan harapan mendapat pelayanan,” jelasnya.
Darlis juga mengkritik waktu konsultasi pasien yang sangat terbatas hanya sekitar 5 hingga 10 menit per pasien dalam seminggu. Ia menilai sistem ini tidak realistis, terutama untuk pasien rawat jalan atau penderita penyakit kronis yang membutuhkan perhatian lebih.
“5 sampai 10 menit itu tidak cukup, Harusnya ini bisa diatur lebih fleksibel. Jangan semua disamaratakan.” tegasnya.
Lebih lanjut, Darlis mendorong agar BPJS mengadopsi pendekatan yang lebih adaptif, berdasarkan kondisi lapangan dan kebutuhan pasien, bukan hanya angka dan kuota. Dengan kebijakan yang lebih manusiawi dan fleksibel, ia yakin kualitas pelayanan bisa meningkat signifikan.
Menurut Darlis, jika rumah sakit dan BPJS berhasil bersinergi, mutu layanan kesehatan dapat meningkat dan kepercayaan publik terhadap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan melonjak.
“Kalau pelayanan semakin baik, kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan kita juga akan meningkat. Ini tugas bersama,” pungkasnya. (Adv/Sb/DPRDKaltim)



