Yassier Minta Pemerintah Prioritaskan Penanganan Sampah di Pesisir
Longtime.id – Masifnya kiriman sampah di wilayah hulu yang menyebabkan terbawa arus sungai hingga ke pesisir, menarik atensi anggota DPRD Bontang Yasier Arafat.
Dia meminta agar pemerintah mencetuskan kebijakan khusus untuk penanganan sampah di wilayah pesisir. Kata dia, kondisi sampah di pesisir berbeda dengan daratan, karena tak sedikit sampah kiriman yang terbawa melalui sungai-sungai hingga ke pesisir.
Terlebih masalah sampah seakan tak berkesudahan, yang salah satunya diakibatkan tingkat konsumsi masyarakat yang terus meningkat. Selain itu, tempat wisata yang letaknya di bibir pantai juga menjadi penyebab lain, karena selain sampah pengunjung, juga kiriman dari pemukiman warga.
“Seperti di mangrove, sebenarnya bukan sampah pengunjung saja, tapi kiriman,” ucap dia, Kamis (12/9/2024).
Yasier pun menyebut Dinas terkait beserta masyarakat sudah melakukan upaya dalam menangani masalah sampah. Bahkan di periode sebelumnya, dia bersama Komisi 3 DPRD Bontang pernah terlibat langsung membersihkan sampah.
“Kita sudah cukup maksimal menyiapkan tempat sampah. Bahkan sudah ada organisasi bank sampah hingga turun langsung pula, tapi tetap ada terus sampahnya,” lanjut dia.
Maka dari itu, Yasier menganggap masyarakat pesisir harus lebih di prioritaskan dalam penanganan sampah, karena indikasi terbesar adalah hasil sampah masyarakat pesisir, yang harus membuang ke laut akibat tidak adanya penampungan sementara di kawasan pesisir.
“Oleh karena itu pesisir yang harus lebih diperhatikan, agar sampah mereka di buang ke tempat sampah. Sebab mereka mengaku bingung mau buang kemana,” katanya.
Ditekankan Yasier, masyarakat pesisir bukan tidak memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, tapi karna wadah pembuangan yang sejatinya tidak ada. Dirinya pun berharap pemerintah dapat menanggapi hal ini dengan serius, dengan memberikan fasilitas bagi masyarakat pesisir agar tidak lagi membuang sampah ke laut.
“Mereka itu mungkin punya kesadaran untuk buang sampah pada tempatnya, tapi setelah sampah itu ditumpuk, mereka tidak tahu harus di buang kemana,” pungkasnya. (*)