ADVERTORIALBERITABONTANG

Dianggap Peluang bagi UMKM, DPRD Bontang Usul Car Free Day Rutin Digelar di Simpang 3 Ramayana

Longtime.id — Wakil Ketua DPRD Bontang, Sitti Yara, mengusulkan pelaksanaan Car Free Day (CFD) secara rutin di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Simpang 4 RS Amalia. Gagasan ini muncul sebagai upaya menciptakan ruang terbuka bagi warga untuk berolahraga sekaligus memberikan peluang ekonomi bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Menurut Sitti Yara, CFD tak hanya dapat menjadi wadah olahraga dan interaksi warga, tetapi juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, terutama dengan memberikan tempat bagi UMKM untuk menawarkan produk mereka. “Melihat antusiasme saat Bontang City Carnival, saya yakin CFD di area ini bisa memberikan manfaat besar baik bagi warga maupun UMKM,” ujarnya.

Politikus PKB tersebut menambahkan bahwa CFD bisa diadakan secara berkala, misalnya sekali setiap pekan, dua kali sebulan, atau bahkan sebulan sekali. Waktu pelaksanaan bisa disesuaikan, seperti penutupan jalan mulai pukul 06.00 hingga 11.00 WITA. Namun, ia menegaskan, frekuensi dan skala CFD perlu dipertimbangkan dengan baik oleh pemerintah, terutama karena di kawasan PKT sudah ada kegiatan serupa yang dikenal sebagai Sunday Market.

Untuk menambah daya tarik CFD, Sitti Yara mengusulkan agar pemerintah menghadirkan berbagai kegiatan olahraga dan hiburan, seperti senam pagi, yoga, pilates, atau panggung hiburan yang menampilkan kesenian tradisional. Ini, katanya, bisa menjadi ajang pelestarian budaya, khususnya untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi muda.

“Car Free Day bisa membawa manfaat ganda: warga bisa berolahraga dan menikmati kuliner, sementara UMKM bisa membuka lapak dengan potensi pengunjung yang besar. Apalagi jika diiringi dengan acara kebudayaan, ini akan memperkuat pelestarian budaya kita,” tuturnya.

Ia juga menyoroti pentingnya ruang terbuka seperti CFD di kota-kota besar seperti Jakarta, yang memberi manfaat bagi masyarakat secara menyeluruh. Menurutnya, pemerintah Bontang perlu mengambil langkah serupa untuk mendukung gaya hidup sehat dan menggerakkan perekonomian lokal.

“Ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga perputaran ekonomi dan pelestarian budaya. Semuanya bisa didapatkan dengan acara seperti CFD,” pungkasnya. (Adv/DPRD Bontang)

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
@media print { .stream-item-above-post } }