ADVERTORIALBONTANG

Dinsos-PM Bontang Gelar UPSK bagi Warga Difabel

Longtime.id – Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Bontang melaksanakan kegiatan Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) bagi warga difabel. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Bontang Utara.

Digelar selama 3 hari, mulai 7-9 Agustus 2024, harapannya kegiatan ini bakal mendorong agar pelayanan terhadap warga yang difabel bisa lebih maksimal. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinsos Provinsi, Andi Muhammad Ishak.

Kepala Dinsos-PM Bontang, Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan kegiatan yang digelar khusus untuk warga difabel ini sejatinya direkomendasikan oleh pekerja sosial.

“Kami punya pekerja sosial yang tugasnya memantau masyarakat. Jadi, setelah didata mereka dipanggil untuk pengikuti sesi ini,” terangnya.

Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan mengangkat kepercayaan diri warga difabel, mendorong mereka lebih berdaya, dan tidak merasa terpuruk dengan keterbatasan yang dimiliki. Juntrungnya, mereka bisa beraktivitas normal tanpa harus mengkhawatirkan stigma di masyarakat.

Kepala Dinsos Kaltim Andi Muhammad Ishak menjelaskan bila dilihat dari layanan yang dilakukan, kegiatan ini dilakukan lebih untuk pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial yang salah satunya adalah penyandang disabilitas, tapi ada juga anak yang terlantar, lansia terlantar, bahkan pengemis juga termasuk dalam sasaran yang menjadi prioritas untuk penanganan kesejahteraan sosial.

Pelayanan ini termasuk pelayanan luar panti yang artinya penangannya dilakukan oleh pemerintah kabupaten atau kota.

“Ada pelayanan dalam panti, kalau itu kewenangan provinsi, tapi provinsi tetap bisa bekerjasama apabila dari kabupaten atau kota membutuhkan bantuan,” jelasnya.

Dalam layanan UPSK ini diadakan pemantauan kesehatan untuk mendeteksi masalah kesehatan yang dialami pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial. Kemudian ada pelayanan psikologi yang berhubungan dengan psikologi, karena mereka sangat renta dengan masalah psikologi.

“mungkin selama ini mereka merasa sehat tapi ternyata psikologi mereka terganggu,”

Dengan adanya pantauan ini diharapkan mereka tahu permasalah yang terjadi dalam diri mereka sehingga dapat dilakukan rujukan bila memang harus. (LR/MAM)

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
@media print { .stream-item-above-post } }