ADVERTORIALBONTANG

Eddy Sebut Lingkungan Perokok Mempengaruhi Angka Stunting

Longtime.id, Bontang – Pemkot Bontang tengah mengupayakan berbagai strategi dalam mendorong penurunan angka stunting atau tengkes. Pada 2024 ini, pemerintah menargetkan penurunan tengkes di angka 14 persen.

Berbagai upaya seperti melakukan pendataan, pemberian gizi, hingga melakukan monitoring terhadap anak-anak yang berisiko tengkes tengah masif dilakukan pemerintah. Namun ada faktor lain yang juga mempengaruhi angka stunting, yakni kondisi lingkungan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Eddy Forestwanto membeber temuan menarik terkait kasus tengkes di kota berjuluk ”Taman” ini. Berdasarkan laporan desiminasi Audit Kasus Stunting (AKS), diketahui sebagian besar anak yang mengalami tengkes, orangtuanya adalah perokok aktif.

Eddy bilang, selama ini masih banyak orangtua abai akan bahaya asap rokok. Bukan saja untuk orang dewasa, pun kepada anak-anak. Khususnya bagi anak-anak, asap rokok bisa sangat mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang mereka.

”Pemkot berusaha memberi asupan nutrisi lewat PMT agar anak tumbuh dan tidak lagi berisiko stunting. Tapi ternyata lingkungan dia yang tidak mendukung,” jelasnya, Rabu (10/7/24).

Eddy mengaku cukup menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, sosialisasi terkait bahaya rokok cukup sering dilakukan. Iklan yang menunjukkan bahaya rokok pun beredar di mana-mana. Pemerintah pun, melalui banyak kesempatan, selalu menyelipkan peringatan akan bahaya rokok. Misalnya ketika pemerintah mensosialisasikan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), di sana disisipkan materi bahaya merokok.

“Bahkan sering ada di jalanan, orangtua menggonceng anaknya sambil merokok. Ini buka cuma berdampak ke anak, juga ke sesama pengguna jalan,” tegasnya.

Dia menyebut sejumlah titik yang berpotensi paparan asap rokok terhadap anak. Misalnya di rumah, di mana orangtua mereka merokok. Dari tetangga yang rumahnya berdempetan. Atau bisa juga melalui ventilasi udara.

“Orangtua harus aware sama lingkungan jika banyak yang merokok. Kalau bapaknya pulang atau ibunya pulang dari mana, mandi ganti baju, karena asap rokok itu menempel. Langkah awal memang harus dari dalam rumah dulu,” tegasnya.

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
@media print { .stream-item-above-post } }