Reses DPRD Kutim: Sertifikat Tanah, Replanting Sawit, dan Fasilitas Dasar Jadi Aspirasi Utama Warga
Longtime.id – Anggota DPRD Kutai Timur, Yan, menggelar reses di beberapa desa di Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, berbagai masalah disampaikan warga, mulai dari ketidakjelasan status sertifikat tanah hingga kebutuhan pembangunan fasilitas dasar.
Yan menyoroti permasalahan sertifikat tanah yang belum jelas di wilayah transmigrasi. Banyak warga mengeluhkan kesulitan dalam mengurus dokumen legal atas tanah mereka.
“Warga di daerah transmigrasi meminta bantuan terkait pengurusan sertifikat tanah yang hingga kini belum jelas statusnya. Kami akan menelusuri permasalahan ini dan membantu mencari solusinya,” ujar Yan saat ditemui di kantor DPRD Kutim, Bukit Pelangi belum lama ini.
Warga Desa Wahau Baru menyampaikan aspirasi untuk pembangunan sekolah dan rumah ibadah, termasuk dukungan untuk yayasan pesantren di wilayah tersebut. “Di Wahau Baru, masyarakat meminta pembangunan sekolah dan yayasan pesantren. Ini menjadi salah satu prioritas yang akan kami perjuangkan,” kata Yan.
Di Desa Wanasari, warga menghadapi tantangan selama masa Replanting (Peremajaan Sawit Rakyat/PSR). Selama proses ini, petani tidak memiliki penghasilan tetap dan memerlukan dukungan untuk alternatif ekonomi.
“Warga mengusulkan pengembangan tambak ikan atau kolam ikan sebagai sumber pendapatan alternatif selama masa Replanting. Selain itu, mereka meminta program bantuan PSR untuk keberlanjutan kebun sawit,” jelas Yan.
Aspirasi lain yang banyak disampaikan adalah perbaikan infrastruktur, seperti jalan desa, rumah ibadah, dan akses air bersih. Masalah air bersih menjadi isu utama di wilayah eks-transmigrasi, baik di Wahau maupun Kongbeng.
“Air bersih di daerah eks-transmigrasi masih menjadi masalah besar. Hampir semua wilayah di Wahau dan Kongbeng meminta percepatan penyambungan jaringan PDAM,” ungkapnya.
Selain itu, perbaikan jalan dan rumah ibadah di Desa Wanasari juga menjadi permintaan prioritas warga.
Yan memastikan seluruh aspirasi yang diterima selama reses akan diperjuangkan dalam pembahasan di DPRD Kutim. Ia menegaskan pentingnya perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan mendesak masyarakat di wilayah transmigrasi dan desa-desa lainnya.
“Semua masukan ini kami catat untuk disampaikan kepada pemerintah daerah agar dapat segera direalisasikan. Kami berharap pembangunan bisa berjalan lebih merata di seluruh wilayah,” tutup Yan. (Fie/Adv/DPRD Kutim)