Novel Tyty Dorong Pengembangan Pelabuhan Kenyamukan Jadi Bagian Tol Laut
Longtime.id – Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan di Kutai Timur terus berlanjut, dengan harapan dapat menjadi bagian dari program Tol Laut nasional. Anggota Komisi C DPRD Kutim, Dr. Novel Tyty Paembonan, menegaskan bahwa pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus memperlancar akses transportasi barang, jasa, dan penumpang.
“Pelabuhan Kenyamukan kami anggap sebagai proyek strategis yang memiliki potensi besar untuk mendongkrak PAD serta mempermudah konektivitas transportasi,” ujar Dr. Novel di kantor DPRD Kutim, Senin (11/11/2024).
Dr. Novel menyampaikan bahwa anggaran pembangunan pelabuhan ini merupakan hasil kesepakatan antara pemerintah daerah dan DPRD, dengan kemungkinan adanya tambahan dana dari sumber eksternal.
“Anggaran yang tersedia adalah hasil kerja sama pemerintah daerah dan DPRD. Harapannya, pelabuhan ini bisa menjadi sumber PAD yang signifikan dan mengurangi beban biaya transportasi,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, Komisi C DPRD Kutim juga akan melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Kenyamukan untuk memantau progres pembangunan secara langsung dan mengidentifikasi kendala yang masih dihadapi.
“Kami berencana melakukan kunjungan kerja pada bulan Desember untuk mengevaluasi perkembangan pelabuhan, baik dari sisi laut maupun darat. Kami juga akan membawa temuan ini ke rapat Badan Musyawarah (Banmus) sebagai bahan pertimbangan tindak lanjut,” ungkapnya.
Selain itu, Dr. Novel berharap agar Pelabuhan Kenyamukan dapat menjadi bagian dari program Tol Laut yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, dengan dukungan dari pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, program ini bisa terus berlanjut, dan pelabuhan di Kutim dapat menjadi salah satu titik penting dalam jaringan Tol Laut.
“Jika Pelabuhan Kenyamukan masuk dalam jalur Tol Laut, maka distribusi barang kebutuhan pokok dari Pulau Jawa bisa langsung dilakukan di sini, tanpa harus transit melalui Pelabuhan Balikpapan atau Samarinda. Ini akan membuat harga barang lebih kompetitif,” jelas Dr. Novel.
Ia menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan pelabuhan memenuhi standar operasional baik di laut maupun di darat, demi mendukung kelancaran transportasi dan perdagangan antar-pulau. (Yas/Adv/DPRD Kutim)