ADVERTORIALBERITABONTANG

Disdikbud Bontang dan Satlantas Perkenalkan Pendidikan Lalu Lintas di Sekolah, Upaya Tekan Angka Kecelakaan Pelajar

Longtime.id – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polda Kaltim berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang dalam program pengenalan pendidikan lalu lintas di sekolah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas di kalangan pelajar sejak dini, dengan harapan dapat mengurangi pelanggaran lalu lintas dan menekan angka kecelakaan yang melibatkan pelajar.

Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menegaskan pentingnya diseminasi pendidikan lalu lintas sebagai upaya membentuk karakter kedisiplinan siswa.

“Melalui edukasi berlalu lintas di sekolah, siswa akan belajar etika dan aturan berlalu lintas sejak usia dini. Ini tidak hanya berfokus pada pencegahan kecelakaan, tetapi juga untuk menumbuhkan sikap disiplin dan tanggung jawab saat berada di jalan,” ujarnya, Minggu (10/11/2024).

Saat ini, program tersebut masih dalam tahap sosialisasi dan direncanakan akan diintegrasikan ke dalam kurikulum pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Disdikbud Bontang berencana melibatkan para guru PPKn sebagai pengajar materi berlalu lintas.

“Kami masih dalam tahap awal, namun ada wacana untuk memasukkan materi ini ke dalam pelajaran PPKn, agar siswa lebih memahami etika dan aturan berlalu lintas,” jelas Bambang.

Di sisi lain, Ipda Juanda, PS Kanit Audit dan Inspeksi Subdit Kamsel Ditlantas Polda Kaltim, menyampaikan bahwa kerangka edukasi lalu lintas di sekolah sudah tercantum dalam MoU antara Kementerian Pendidikan dan Kapolri sejak 2020. Namun, pelaksanaan teknis di sekolah masih menunggu petunjuk lebih lanjut.

“Kami masih menunggu arahan terkait siapa yang akan mengajar, bagaimana metode penyampaian materi, serta alokasi waktu dalam kurikulum,” terangnya, Senin (11/11/2024).

Saat ini, beberapa sekolah telah mulai menyisipkan materi mengenai aturan lalu lintas, meskipun dalam skala terbatas. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan materi keselamatan berlalu lintas bisa diajarkan lebih terstruktur di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA.

Ipda Juanda menambahkan, target utama program ini adalah mengurangi angka kecelakaan di kalangan pelajar, terutama mereka yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kurang memahami peraturan lalu lintas.

“Kami ingin menekan angka kecelakaan di kalangan usia produktif, khususnya anak SMP dan SMA yang rentan terhadap pelanggaran lalu lintas,” ungkapnya.

Selain itu, materi edukasi akan disesuaikan dengan tingkat pendidikan siswa. Untuk siswa TK, materi yang diberikan akan lebih sederhana, seperti pengenalan rambu-rambu lalu lintas, sementara siswa SD hingga SMA akan mendapatkan materi yang lebih kompleks sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman mereka.

Dengan adanya sinergi antara Disdikbud Bontang dan Satlantas, diharapkan tingkat kesadaran berlalu lintas di kalangan pelajar dapat meningkat, menjadikan Bontang sebagai kota dengan kesadaran berlalu lintas yang tinggi di masa mendatang. (Adv/Disdikbud Bontang)

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
@media print { .stream-item-above-post } }