DPRD Bontang Desak Pemkot Bontang Segera Cari Sumber Air Baku Alternatif
Longtime.id – Kebutuhan air baku di Kota Bontang semakin mendesak, dan ancaman krisis air bersih diperkirakan akan terjadi jika pemerintah gagal mendapatkan sumber air baru dalam 10 tahun ke depan.
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, mengingatkan pemerintah agar serius menangani ketersediaan air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Taman.
Menjelang akhir masa jabatannya, Amir menekankan bahwa pemerintah perlu menyelesaikan upaya pencarian sumber air baku, mengingat air tanah yang selama ini menjadi andalan kini terus menyusut.
“Persediaan air bersih kian menipis, sementara pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Marangkayu yang telah lama direncanakan, hingga kini belum terealisasi,” ujar Amir.
Sebagai politisi Partai Gerindra, Amir mempertanyakan kapan masyarakat Bontang akan menikmati fasilitas air bersih tersebut. Ia menyoroti bahwa rencana bantuan air dari Waduk Marangkayu juga belum menunjukkan kepastian, padahal sudah lima tahun berjalan tanpa ada progres yang terlihat meski pihak DPRD telah melakukan kunjungan ke lokasi tersebut.
“Ini sudah bertahun-tahun, tapi belum ada perkembangan. Harusnya keluhan masyarakat menjadi prioritas,” tegasnya.
Di sisi lain, Wali Kota Bontang, Basri Rase, menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh kendala pembebasan lahan, yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, bukan pemerintah kota.
Sebagai langkah alternatif, pihaknya saat ini memanfaatkan kolam bekas tambang (void) milik PT Indominco Mandiri, yang pipa distribusinya telah diarahkan ke Bontang untuk menyediakan pasokan air bersih lebih cepat.
“Jika berharap sepenuhnya pada SPAM Marangkayu, akan sulit terealisasi dalam waktu dekat. Tapi untuk void Indominco, kami upayakan agar akhir tahun ini sudah bisa memasok air bersih ke Bontang,” jelas Basri.(*)