Festival Pangan Lokal Kutim Dorong Konsumsi Makanan Bergizi untuk Cegah Stunting
Longtime.id – Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak TP PKK ke-52, Dinas Ketahanan Pangan (Diskepang) Kutai Timur (Kutim) menyelenggarakan Festival Pangan Lokal Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim pada Sabtu (29/6/2024). Acara ini bertujuan untuk mempromosikan konsumsi pangan B2SA dengan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti singkong, talas, dan pisang.
Festival ini menarik perhatian Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, yang didampingi Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah Ardiansyah, Asisten Pemkesra Ponisho Suryo Renggono, unsur Forkopimda, staf ahli, serta para camat. Mereka tampak antusias mencicipi berbagai menu inovatif yang disajikan dalam lomba tersebut.Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah Ardiansyah menekankan pentingnya B2SA sebagai pengganti karbohidrat yang lebih sehat. “B2SA harus kita munculkan sebagai alternatif karbohidrat. Ini akan memberikan rasa yang berbeda dari setiap makanan, dan juga membantu menekan diabetes serta menurunkan potensi stunting,” jelas Siti Robiah.
Siti Robiah juga mengajak TP PKK di tingkat kecamatan dan desa untuk menyosialisasikan B2SA agar dapat diterapkan di rumah masing-masing. “Salah satu sumber stunting bukan hanya dari gizi tetapi juga pola asuh. Oleh karena itu, kita harus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kecukupan gizi yang baik melalui B2SA,” tambahnya.
Lomba Cipta Menu Lokal B2SA ini, menurut Siti Robiah, adalah bagian dari upaya menyosialisasikan makanan sehat dan bergizi kepada masyarakat. “Dengan kecukupan gizi yang baik dan pola asuh yang benar, kita berharap stunting bisa dieliminasi di Kutim,” tegasnya.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman juga menyoroti pentingnya B2SA sebagai alternatif utama menu rumah tangga. “Jika menu B2SA bisa diterapkan di rumah tangga, kita tidak lagi tergantung pada beras. Kita harapkan B2SA menjadi menu utama di rumah tangga, sehingga anak-anak kita mendapatkan gizi yang seimbang,” ujar Ardiansyah.
Terkait dengan kebutuhan pangan padi di Kutim, Ardiansyah menyebutkan masih ada 29 ribu hektare lahan yang perlu disiapkan. “Kita akan melakukan intervensi dengan penanaman padi sawah, memunculkan petani milenial, dan mengadopsi mekanisasi serta pertanian digital. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dan mengeliminasi stunting,” tutupnya.
Festival Pangan Lokal ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mempromosikan pola makan sehat dan bergizi, serta menjadi salah satu solusi untuk menurunkan angka stunting di Kutai Timur. (Adv)