24 Proyek Multi Years Belum Rampung, DPRD Berencana Lakukan Sidak

Longtime.id – Sebanyak 24 proyek multi years di Kutai Timur (Kutim) hingga Mei 2024, belum ada yang rampung pengerjaannya. Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kutim, Joni beberapa waktu kepada awak media.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menilai, pemerintah daerah tidak mampu memaksimalkan pemanfaatan penggunaan anggaran untuk pembangunan. Ia mnyebut, jika persoalan tersebut tidak tuntas tentu akan menimbulkan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa).
Puluhan paket pekerjaan sejatinya mulai dikerjakan sejak tahun 2023 lalu. Tak tanggung-tanggung, nilainya bahkan mencapai Rp 4,483 triliun. Dirinya mengatakan, dari sekiannya banyaknya proyek tahun jamak tidak sedikit yang progresnya belum mencapai 50 persen.
“Ditambah dengan minimnya kesiapan kontraktor atau pihak ketiga yang belum memenuhi syarat, seperti pengadaan Batching Plant, mobilisasi alat berat hingga memastikan material konstruksi tersedia,” kata Joni kepada awak media.
Ia mengatakan perusahaan yang mengerjakan proyek tahun jamak tersebut terbilang masih berhutang dengan Pemkab Kutim. “Kenapa saya katakan perusahaan atau kontraktor ini berhutang ke pemerintah, karena mereka sudah banyak mengambil uang untuk pekerjaan. Namun progres pekerjaannya masih kurang,” ucapnya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu mengungkapkan akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) atau kunjungan langsung ke semua lokasi proyek multi years. Agenda ini dimaksud untuk melihat langsung progres serta kondisi lapangan.
Jelang perumusan rancangan APBD Perubahan tahun 2024, DPRD Kutim berencana memanggil sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Tujuannya untuk memastikan anggaran yang akan dirancang kemudian berdasarkan kondisi riil proyek-proyek tersebut.
“Kalau pemerintah masih memaksa untuk minta anggaran, kami akan buatkan perjanjian. Karena kalau ini tidak diselesaikan, pasti ada yang dirugikan, yang rugi pasti pemerintah sendiri, berimbas dengan masyarakat juga,” tegasnya. (Red)